Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi dan penghormatan atas peran besar Nahdlatul Ulama (NU) dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia serta kontribusinya dalam menjaga keutuhan bangsa.
Hal itu disampaikan Kepala Negara saat menyampaikan sambutan dalam agenda dalam peringatan Hari Lahir ke-102 NU yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Rabu malam.
Baca juga: Di hadapan Prabowo, PBNU tegaskan dukung setiap agenda pemerintah
“Atas nama pribadi dan atas nama pemerintah RI, sekali lagi selamat kepada NU. NU punya jasa besar terhadap lahirnya bangsa Indonesia. perjuangan kemerdekaan berpusat di pesantren,” ujar Presiden.
Meskipun Proklamasi Kemerdekaan RI dikumandangkan di Jakarta, kata Presiden, ujian sesungguhnya terhadap kemerdekaan terjadi di Surabaya, terutama dalam Pertempuran 10 November 1945.
Dalam peristiwa tersebut, para ulama NU tampil sebagai pejuang, perintis, dan pemimpin dalam membela kemerdekaan Indonesia.
“Proklamasi lahir di Jakarta, tetapi diuji di banyak tempat, dan ujian terbesar terjadi di Surabaya,” katanya.
Prabowo juga mengapresiasi konsistensi NU dalam menjaga warisan perjuangan bangsa. Ia menilai NU sebagai organisasi besar yang menaungi ulama dan pemuka Islam, serta terus berkomitmen memperjuangkan Islam yang damai.
Baca juga: Kapolri minta orang tua rajin cek hp anak untuk cegah main judol
Lebih lanjut, Presiden menegaskan bahwa NU selalu berada di barisan terdepan dalam membela tanah air dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ia menyebut NU sebagai kelompok religius yang nasionalis, sejalan dengan dirinya yang mengusung semangat nasionalisme yang religius.
Prabowo kembali menegaskan rasa hormatnya kepada pimpinan NU dari masa ke masa, yang menurutnya selalu konsisten dalam menjaga persatuan dan memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan.
Puncak peringatan Harlah ke-102 NU berlangsung di Istora Senayan, Jakarta Pusat mengambil tema "Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat".
Acara puncak itu dihadiri sekitar 15 ribu peserta dan sejumlah Badan Otonom (Banom) NU, seperti Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU, dan GP Ansor NU.
Baca juga: Prabowo sebut aura sejuk Nahdliyin tambah keberaniannya di Harlah NU
Pewarta: Andi Firdaus, Livia Kristianti
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025