Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto mendapat pujian dari Chairman and Editor-in-Chief Forbes Media, Steve Forbes, yang menyebut pidato Prabowo dalam Sidang Majelis PBB sangat berani dan menunjukkan kepemimpinannya yang tegas.
Hal itu disampaikan Forbes dalam sesi dialog bersama Presiden Prabowo yang menjadi pembicara bertajuk "A Meeting of Minds" pada Forbes Global CEO Conference 2025 yang berlangsung di Jakarta, Rabu (15/10) malam.
"Dalam pidato Anda di PBB, Anda menyampaikan pidato yang sangat berani tentang jika Israel mengakui Palestina, negara-negara harus mengakui Israel, meskipun mereka Muslim. Dan saya...berterima kasih kepada Anda atas hal itu," kata Forbes kepada Prabowo.
Baca juga: Dialog dengan Steve Forbes, Prabowo kenang sang Ayah dan pendidikannya
Sebelum mengakhiri sesi dialog yang telah berlangsung hampir satu jam itu, Forbes menilai pidato Presiden Prabowo di Sidang Majelis PBB, New York, Amerika Serikat pada bulan lalu, itu menunjukkan kepemimpinan yang tegas dan berwawasan ke depan.
Bentuk kepemimpinan itulah yang dinilai Forbes sangat dibutuhkan dunia. Ia juga memuji negara Indonesia memiliki kepemimpinan yang kuat karena Prabowo membawa isu soal kesejahteraan nelayan hingga perdamaian di kawasan.
"Namun, pidato itu menunjukkan kepemimpinan yang tegas dan berwawasan ke depan yang dibutuhkan dunia. Indonesia memiliki pemimpin yang sangat kuat. Syukurlah," kata Forbes mengakhiri sesi dialog itu.
Dalam dialog itu, Presiden Prabowo memang sempat menyorot keberhasilan program Kampung Nelayan.
Baca juga: Di Forbes CEO, Prabowo: Penghapusan utang UMKM sempat ditolak bankir
"Banyak desa nelayan tidak punya dermaga, tidak punya es. Jadi kami bangun dermaga, kami bantu dengan fasilitas produksi es kecil. Setelah satu setengah sampai dua tahun, pendapatan mereka naik seratus persen. Saya sendiri terkejut," kata Prabowo.
Adapun Forbes Global CEO Conference 2025 yang merupakan forum bisnis internasional itu digelar untuk ke-23 kalinya. Forum ini menjadi ajang penting bagi para pemimpin ekonomi global untuk memperkuat jejaring, bertukar pandangan, dan menjajaki kerja sama strategis lintas negara.
Keterlibatan Indonesia dalam forum tersebut menegaskan komitmen pemerintah untuk berperan aktif dalam membangun arsitektur ekonomi global yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Forum tahunan ini sebelumnya digelar di Bangkok pada tahun 2024. Acara yang berlangsung selama dua hari tersebut menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai sektor industri global, dengan peserta yang mayoritas berasal dari luar negeri, termasuk kawasan Asia Tenggara, Eropa, Tiongkok, Hong Kong, dan Amerika Serikat.
Baca juga: Prabowo: Program Desa Nelayan bikin penghasilan naik 100 persen
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.