Bandung (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Jawa Barat tetap kondusif usai peristiwa kerusuhan yang terjadi di Jakarta pada Kamis (28/8) malam.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan pada hari yang sama terdapat kegiatan penyampaian aspirasi dari kelompok buruh di tiga lokasi berbeda di Jawa Barat dengan situasi yang kondusif.
“Kegiatan aspirasi dari buruh di tiga tempat di Jabar telah dilaksanakan dengan baik, lancar, dan aman. Silakan masyarakat untuk kembali beraktivitas seperti biasa,” kata Hendra di Bandung, Jumat.
Hendra mengatakan, masyarakat diimbau agar tidak mudah terprovokasi dengan berbagai isu yang berkembang.
“Kami ucapkan terima kasih atas dukungan dari elemen masyarakat yang telah membantu terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif,” ujarnya.
Menurutnya, penanganan peristiwa di Jakarta menjadi kewenangan aparat penegak hukum dan dipastikan berlangsung secara profesional serta transparan.
“Mahasiswa, pelajar, pengemudi ojek online, serta masyarakat luas diminta tidak terpengaruh isu yang belum tentu benar. Percayakan penanganannya kepada aparat hukum,” kata dia.
Hendra menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat yang ikut menjaga keamanan. Menurutnya, peran serta masyarakat sangat penting dalam menciptakan suasana kondusif di Jawa Barat.
“Partisipasi masyarakat merupakan kunci utama. Kepolisian tidak bisa bekerja sendiri tanpa keterlibatan berbagai elemen,” kata Hendra.
Ia pun mengajak masyarakat untuk tetap fokus pada kegiatan sehari-hari dan tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Mari bersama-sama menjaga Jawa Barat agar tetap aman dan damai,” kata Hendra.
Baca juga: Kompolnas: Polda Jabar harus beri kepastian hukum soal kasus Garut
Baca juga: Komnas HAM beri atensi serius atas insiden rantis polisi lindas ojol
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.