PNM dukung kemandirian ekonomi difabel melalui pelatihan berusaha

2 hours ago 2

Surabaya, Jatim (ANTARA) - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mendukung kemandirian ekonomi penyandang disabilitas melalui program kolaborasi pelatihan bertajuk "Difabel Bisa Berusaha", yang digelar di Surabaya, Jatim, Senin.

Program, yang dibuka Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak tersebut dirancang untuk memberikan akses, pelatihan, dan dukungan usaha agar difabel mampu mengembangkan keterampilan serta menjadi bagian dari roda perekonomian bangsa.

"Hari ini menjadi momentum yang sangat penting. Melalui program 'Difabel Bisa Berusaha', kita semua membuktikan bahwa kepedulian sosial dan pemberdayaan ekonomi dapat diwujudkan melalui kolaborasi lintas sektor," kata Kepala Divisi Jasa Manajemen dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PNM Cut Ria Dewanti di sela kegiatan.

Ia menegaskan pelatihan tersebut tidak sekadar seremonial, melainkan langkah nyata menghadirkan program TJSL yang inklusif dan berkelanjutan.

"Saya meyakini setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki potensi luar biasa untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa, termasuk saudara-saudara kita penyandang disabilitas," ujarnya.

Program kolaborasi ini melibatkan mitra strategis, yakni PT Bank IBK Indonesia Tbk, PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 3, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), serta PT Pegadaian.

Adapun kegiatan training of trainers (ToT) pelatihan fasilitator digital UMKM diikuti 50 peserta dengan ragam disabilitas, seperti tuna rungu, tuna netra, tuna laras, tuna daksa, serta juru bahasa isyarat dan pendamping.

Selain mendukung kemandirian difabel, program ini juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya poin 1 tentang tanpa kemiskinan, poin 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta poin 10 tentang berkurangnya kesenjangan.

PNM mencatat hingga pertengahan 2025 telah menyalurkan 13,38 juta number of account (NoA) dengan total Rp43,77 triliun kepada nasabah di seluruh Indonesia melalui dukungan ribuan kantor layanan Mekaar.

Di Jawa Timur, penyaluran mencapai 2,39 juta NoA dengan nilai Rp7,37 triliun, sedangkan di Surabaya tercatat 591 ribu NoA senilai Rp1,84 triliun.

Cut Ria pun berharap pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga menumbuhkan semangat, rasa percaya diri, dan jejaring usaha yang akan menjadi bekal penting bagi difabel dalam membangun kemandirian ekonomi.

"Semoga sinergi yang kita bangun hari ini menjadi amal kebaikan dan berlanjut untuk program-program sosial lainnya," ujarnya.

Sementara, Emil Dardak menilai inisiatif tersebut inspiratif karena memperluas peran PNM tidak hanya mendampingi usaha mikro, tetapi juga penyandang disabilitas.

"Peserta bukan hanya dilatih, tapi juga disiapkan menjadi pelatih. Karena itu, mereka perlu didampingi sampai benar-benar siap," katanya.

Emil menambahkan tantangan selanjutnya adalah memastikan peserta benar-benar percaya diri mengembangkan usaha, termasuk dalam aspek pemasaran.

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |