PM Malaysia serukan reformasi tatanan global yang lebih adil

2 hours ago 2
Seluruh kawasan harus diperlakukan dengan martabat dan rasa hormat, sementara dominasi dan praktek standar ganda harus ditolak,

Jakarta (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyerukan reformasi tatanan global berkeadilan demi masa depan dunia yang lebih stabil dan inklusif.

"Malaysia percaya bahwa masa depan yang lebih stabil dan inklusif hanya dapat dibangun melalui tatanan global yang adil—tatanan yang mengembalikan supremasi hukum internasional, menegakkan keadilan, dan memastikan suara negara-negara Selatan global mendapat tempat yang layak," katanya.

Hal itu disampaikan Anwar pada diskusi Global Town Hall 2025 yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) secara daring pada Sabtu.

Anwar mengatakan bahwa saat ini dunia berada pada titik kritis ketika tatanan internasional yang dibangun pada abad sebelumnya semakin kewalahan merespons berbagai krisis global.

Konflik geopolitik yang memanas, perubahan iklim, ketimpangan ekonomi yang melebar, serta menurunnya kepercayaan terhadap institusi multilateral disebut sebagai rangkaian tantangan yang secara kolektif melemahkan fondasi perdamaian dan kerja sama antarnegara.

Menurutnya, sistem global yang lebih representatif dan setara menjadi kebutuhan mendesak.

"Dengan semangat yang sama, kami terus memperjuangkan sistem global yang lebih representatif dan adil, yang mendengarkan suara negara-negara kecil dan berkembang. Seluruh kawasan harus diperlakukan dengan martabat dan rasa hormat, sementara dominasi dan praktek standar ganda harus ditolak," katanya.

Anwar menilai bahwa kedaulatan saling ketergantungan global harus ditegakkan berdasarkan pada rasa hormat terhadap tanggung jawab dan multilateralisme sejati yang memberdayakan, alih-alih memecah belah.

Dalam hal ini, katanya, ASEAN memiliki peran strategis dan harus menjadi bagian integral dari transformasi tersebut, beradaptasi dengan realitas dengan keberanian dan keyakinan.

"ASEAN 2045 akan menjadi kompas kita. Nilai visi tidak diukur dari apa yang dijanjikannya, tetapi dari apa yang diwujudkannya," kata Perdana Menteri Malaysia itu.

Anwar menegaskan bahwa masa depan tidak boleh ditentukan oleh segelintir pihak, melainkan harus dirumuskan bersama melalui dialog, kerja sama, dan prinsip kemanusiaan.

"Dalam perjalanan ini, ASEAN akan terus berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan kawasan, gagasan dan masyarakat," katanya.

Anwar juga menyerukan untuk bersama-sama membangun dunia yang lebih aman dan adil yang sekaligus mencerminkan nilai-nilai universal kasih sayang, keadilan serta harapan.

Baca juga: Akademisi dunia serukan tatanan baru dunia peringati 70 tahun KAA

​​​​​​​Baca juga: PM Malaysia: BRICS berpeluang ciptakan tatanan dunia yang lebih adil

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |