PLN EPI tegaskan komitmen transisi energi lewat 'co-firing' biomassa

8 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) menegaskan komitmen dalam melakukan transisi energi untuk mewujudkan nol emisi karbon (net zero emission) pada 2060 melalui strategi co-firing pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan biomassa.

“Program co-firing ini dalam rangka transisi energi menuju net zero emission di tahun 2060,” ucap Vice President Strategi Pengembangan Biomassa PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) Anita Puspita Sari ketika ditemui setelah acara “Jejak Hijau Gema Transformasi” di ANTARA Heritage Center, Jakarta, Jumat.

Anita menyampaikan bahwa PLN EPI akan terus berkolaborasi dengan PLN Group dan pihak-pihak pemangku kepentingan (stakeholder) di luar PLN Group untuk berkontribusi dalam pengembangan ekosistem biomassa.

Bagi Anita, co-firing biomassa menunjang penyediaan listrik yang aman, andal, dan efisien dengan energi yang lebih bersih.

“Co-firing menghasilkan energi yang lebih bersih dengan tetap bisa meningkatkan keandalan penyediaan listrik,” tutur Anita.

Untuk mendukung pengembangan co-firing biomassa, Anita menilai dibutuhkan sinergi dari semua pihak untuk menyokong ekosistemnya, baik dari sisi hulu atau penyediaan bahan baku biomassa, sisi hilir yang melibatkan pengelola pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), serta mitra-mitra yang menjembatani sektor hulu dan hilir.

“Penting untuk membangun ekosistem energi hijau yang berkelanjutan, jadi selain dukungan pemerintah, juga menjadi faktor penting bagaimana program ini bisa berhasil terimplementasi secara nasional,” kata dia.

Dengan semakin berkembangnya pemanfaatan biomassa dan meningkatnya sinergi antarpelaku, Indonesia menunjukkan kemajuan nyata dalam agenda transisi energi. Arah kebijakan nasional kini menempatkan energi terbarukan sebagai bagian penting dari strategi ketahanan energi, sekaligus membuka peluang ekonomi hijau di berbagai daerah.

Presiden Prabowo Subianto, sebelumnya, menegaskan bahwa ketahanan energi merupakan fondasi kemandirian bangsa. Dalam konteks tersebut, biomassa dipandang sebagai salah satu potensi energi terbarukan terbesar yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dari Sumatera hingga Papua, dan berpotensi menjadi bagian penting dalam penyediaan listrik nasional yang bersih dan berkelanjutan.

Pengembangan biomassa juga selaras dengan upaya pemerataan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta penguatan kedaulatan energi nasional.

Sejalan dengan arah kebijakan tersebut, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa sebagai tulang punggung sistem ketenagalistrikan nasional, PLN berkomitmen penuh mendukung upaya dekarbonisasi menuju Net Zero Emission 2060.

PLN akan terus memperluas implementasi co-firing serta memperkuat ekosistem energi terbarukan lainnya, dengan memastikan keandalan pasokan listrik tetap terjaga dan manfaat ekonominya dapat dirasakan masyarakat di seluruh Indonesia.

Baca juga: Efek ganda cofiring biomassa

Baca juga: Cofiring Biomassa: Membawa terang dari yang terabaikan

Baca juga: Warga Skouw Sae Papua manfaatkan kayu hanyut untuk cofiring biomassa

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |