Pimpinan MPR: Pencegahan perkawinan anak harus konsisten ditingkatkan

3 months ago 18

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menegaskan upaya pencegahan perkawinan anak harus terus ditingkatkan demi menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak yang lebih baik sehingga mereka mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing pada masa yang mendatang.

"Di negeri yang memiliki keragaman budaya ini, upaya untuk mencegah perkawinan anak harus terus ditingkatkan dengan dukungan semua pihak terkait," kata Lestari dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Warganet Indonesia sebelumnya dihebohkan dengan unggahan di media sosial soal pernikahan siswi sekolah menengah pertama (SMP) berusia 15 tahun dengan mempelai pria berusia 17 tahun, yang merupakan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK).

Pernikahan kedua anak itu digelar di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan menjadi sorotan banyak pihak, setelah video pernikahan mereka tersebar di media sosial.

Baca juga: Pimpinan MPR: Pendidikan antikekerasan seksual penting bagi pencegahan

Data UNICEF tahun 2023 menunjukkan bahwa saat ini terdapat 25,53 juta perempuan di Indonesia yang menikah pada usia di bawah 18 tahun.

Indonesia menduduki peringkat empat terbanyak dunia, dalam kasus perkawinan anak, setelah India, Bangladesh, dan China.

Menurut Lestari, upaya pencegahan perkawinan anak harus dilakukan secara konsisten oleh semua pihak terkait.

Rerie, sapaan akrab Lestari berpendapat langkah pencegahan harus dilakukan dengan berbagai cara mulai dari edukasi dan sosialisasi tentang dampak negatif perkawinan dini, penguatan regulasi, pemberdayaan anak dan keluarga, serta penguatan koordinasi antarpemangku kepentingan.

"Sejumlah langkah yang pelaksanaannya melibatkan banyak pihak tersebut harus benar-benar direalisasikan dengan konsisten," ujarnya.

Menurut dia, penguatan koordinasi antarpemangku kepentingan terkait merupakan langkah yang harus segera dilakukan untuk membangun sistem pencegahan perkawinan anak yang masif di sejumlah daerah di tanah air.

Rerie mendorong keterlibatan aktif semua pihak terkait untuk membangun sistem pencegahan perkawinan anak yang menyeluruh, agar upaya pembangunan sumber daya manusia yang kita miliki mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing pada masa depan.

Baca juga: Pimpinan MPR: Perkuat peran keluarga untuk generasi muda berdaya saing

Baca juga: Indonesia hadapi tantangan serius dalam pengendalian penduduk

Baca juga: Ahli ingatkan remaja soal pertimbangan matang sebelum menikah muda

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |