Jakarta (ANTARA) - Kemenangan 2-1 tim asal Thailand Port FC atas klub Championship Inggris, Oxford United, di partai final, Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Minggu (12/7), menjadi penutup turnamen pramusim sepak bola nasional Piala Presiden 2025.
Piala Presiden 2025 memang spesial lantaran untuk pertama kalinya, sejak digelar tahun 2015, kompetisi tersebut mengundang tim dari luar negeri.
Bagi tim-tim peserta, Piala Presiden selalu menjadi ajang untuk mempersiapkan skuad menuju "pertarungan sebenarnya" yakni liga dan berbagai turnamen resmi lainnya di musim baru.
Piala Presiden menjadi "gerbang" untuk masuk ke ketatnya persaingan sepak bola Indonesia yang berjibaku demi satu tujuan yaitu prestasi.
Gerbang, di dalam budaya Babilonia, kerajaan kuno Mesopotamia yang berdiri sekitar abad ke-19 hingga keenam SM, memiliki arti penting dan sakral.
Gerbang bukan hanya sebagai jalur masuk, tetapi juga kebanggaan. Simbol dari kekuatan dan kepercayaan yang dapat menimbulkan rasa kagum sekaligus gentar. Oleh karena itu, gerbang harus dibangun dengan megah.
Salah satu gerbang Babilonia yang paling terkenal adalah Gerbang Ishtar. Bangunan yang diberi nama "Ishtar" sebagai penghormatan untuk Dewi Ishtar (dewi cinta dalam mitologi Mesopotamia) itu adalah pintu masuk utama menuju Babilonia.
Gerbang Ishtar, yang pembangunannya didasarkan atas perintah Raja Nebukadnezar II sekitar tahun 569 SM, bertinggi 12 meter dan memiliki dua pintu. Tebal dindingnya diperkirakan 4,38 meter dan lebarnya 26,41 meter, menurut media Jerman, Berlin Poche.
Baca juga: Antusiasme ratusan driver Gojek saksikan Final Piala Presiden 2025
Baca juga: Port FC juarai Piala Presiden 2025 usai menang lawan Oxford United
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.