PHK melanda, kursi PPSU Kelurahan Cipayung jadi rebutan warga

2 months ago 21

Jakarta (ANTARA) - Posisi sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Kelurahan Cipayung, Jakarta Timur, menjadi rebutan bagi ratusan warga akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda sejumlah sektor kerja di Jakarta.

Tercatat sebanyak 326 orang mendaftar untuk memperebutkan enam posisi yang tersedia. Sebagian besar pelamar diketahui merupakan korban PHK yang mencoba daftar sebagai PPSU demi bertahan hidup.

"Saya tertarik melamar sebagai PPSU karena saya kena PHK dari kantor saya di Jakarta pas awal tahun. Kalau tidak ada pemasukan, saya sulit untuk bayar kuliah," kata salah satu pelamar PPSU Kelurahan Cipayung, Khoirunnisa (21) di Jakarta Timur, Rabu.

Mahasiswa jurusan ilmu komunikasi di sebuah universitas swasta di Jakarta ini mengaku sudah mencoba melamar ke berbagai perusahaan, mulai dari jasa hingga perbankan, namun belum juga mendapat panggilan kerja.

"Sebelumnya sudah sering melamar kerja di bank, perusahaan bagian jasa, bidang lain juga, tapi belum ada panggilan apa-apa. Sekalinya ada panggilan abis itu gantung gitu aja," ujar Khoirunnisa.

Khoirunnisa cukup kaget dengan jumlah pelamar yang mencapai ratusan orang, sedangkan jumlah yang dibutuhkan hanya enam orang. Di sisi lain, dia tak putus asa dan selalu mencoba setiap ada kesempatan.

Baca juga: 327 jalani seleksi PPSU di Cipayung

Hal serupa dialami Haris (45) yang juga melamar menjadi PPSU setelah terkena PHK di sebuah perusahaan di Jakarta Timur. Haris sudah mencari informasi dari sosial media dan berita terkait pembukaan lowongan PPSU di setiap kelurahan.

"Baru-baru ini saya kena PHK, makanya pas dengar ada pembukaan PPSU di kelurahan langsung saya cek informasi, saya daftar di sini," kata Haris.

Menurut Haris, jika dirinya diterima menjadi PPSU akan menambah tabungan untuk biaya kehidupan keluarga sehari-hari.

"Pengeluaran kan jalan terus, waktu juga, semoga kalau keterima di sini saya bisa nabung, bisa ada tambahan biaya kehidupan sehari-hari sama keluarga saya," ujar Haris.

Lurah Cipayung, Yulian Fathiniah mengatakan, pihaknya sudah melakukan uji wawancara terhadap 171 orang dari 327 pendaftar.

Sebanyak 327 pendaftar tersebut berasal dari berbagai wilayah seperti Bekasi (Jawa Barat), Cengkareng (Jakarta Barat) dan lain. Para pelamar rata-rata berusia di bawah 40 tahun dan maksimal batas usia pelamar 56 tahun.

Baca juga: Calon PPSU wajib ikuti materi bersih sampah dan rapikan tanaman

Sementara untuk latar belakang pendidikan calon PPSU, kata Yulian, bervariasi mulai dari jenjang SD sampai sarjana.

"Karena Pak Gubernur DKI Pramono kan membuka peluang untuk lulusan SD dan SMP. Bagi yang gagal daftar jadi PPSU bisa ikut lagi di tahun depan atau ketika ada kesempatan di kelurahan lain. Jadi tidak ada batas berapa kali daftar," kata Yulian.

Sejak Rabu (8/7), Kelurahan Cipayung melaksanakan wawancara yang merupakan tahapan akhir seleksi calon PPSU berlanjut hari ini. Pertanyaan dalam tes wawancara adalah integritas, loyalitas, wawasan kebangsaan dan pengetahuan umum.

Mereka sebelumnya juga telah melewati penyeleksian berkas atau dokumen dan tes teknis di lapangan. Uji teknis untuk pelamar rekrutmen PPSU di Kelurahan Cipayung terdapat enam penilaian, di antaranya membersihkan saluran, menoping, membersihkan sampah, pertukangan dan mural.

Adapun rekrutmen ini mengacu pada Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1095 Tahun 2022 dan Surat Edaran Sekda DKI Jakarta Nomor 22/SE/2025 tentang Pedoman dan Tahapan Seleksi Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) tingkat kelurahan.

Pendaftaran rekrutmen PPSU ditutup pada 26 Juni 2025. Proses selanjutnya adalah uji administrasi pada 27-30 Juni 2025, kemudian uji teknis pada 30 Juni-11 Juli 2025 dan pengumuman akhir pada 31 Juli 2025.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |