Bandarlampung (ANTARA) - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk Area Ulubelu menyediakan sekitar 20 persen energi listrik untuk wilayah Lampung.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu yang beroperasi sejak tahun 2012 itu memiliki kapasitas energi sebesar 220 Megawatt (MW).
General Manager PT PGE Ulubelu Hadi Suranto di Bandarlampung, Minggu, mengatakan bahwa kebutuhan dasar listrik Lampung cukup besar, dengan beban puncaknya sekitar 1.200 MW.
PLTP Ulubelu menjadi penyuplai 20 persen kebutuhan energi kelistrikan di Lampung.
"PLTP Ulubelu berkapasitas 220 MW terdiri atas empat unit pembangkit 55 MW. Jadi, selama ini masyarakat Lampung sudah menikmati listrik sebesar 20 persen dari sumber energi baru terbarukan ini," ujarnya.
Hadi menjelaskan potensi panas bumi di Lampung sangat besar dan dapat menyuplai lebih dari separuh kebutuhan listrik Lampung.
Selain area Ulubelu Tanggamus, potensi panas bumi juga ditemukan di daerah lain seperti Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Rajabasa, WKP Way Ratai, WKP Suoh dan beberapa daerah lainnya.
"Potensi energi panas bumi di Lampung besar sekali untuk memenuhi kebutuhan energi di Lampung," ujarnya.
GM PT PGE Ulubelu itu berharap dapat bekerja sama dengan media untuk menyebarkan informasi terkait manfaat panas bumi kepada masyarakat luas.
"Media berperan memberikan edukasi ke masyarakat. Mungkin sebagian besar masyarakat Lampung belum tahu bahwa di Lampung ini ada sumber listriknya 20 persen dipasok dari panas bumi," jelas Hadi.
Ia menjelaskan secara nasional, potensi panas bumi diperkirakan mencapai 23 Gigawatt.
Presiden RI Prabowo Subianto melalui Astacita telah menjadikan geothermal sebagai pemenuhan utama swasembada energi di masa depan.
Namun, lanjutnya, pemanfaatan panas bumi juga menghadapi berbagai tantangan seperti urusan perizinan dan kebutuhan investasi yang besar.
"Seperti panas bumi yang ada di kawasan hutan lindung, tentu perlu ada perizinan dari pemerintah, prosesnya bisa tidak mudah. Investasinya juga besar," tambahnya.
Ke depan, energi panas bumi akan terus dieksplorasi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional dan memajukan ekonomi. Terutama untuk mencapai target pemerintah Net Zero Emission 2060.
Hadi menjelaskan transisi energi yang sedang dioptimalkan salah satunya geothermal ini menjadi pilar utama yang terus didorong oleh pemerintah untuk dikembangkan.
"Ketersediaan energi juga akan mendorong perkembangan ekonomi, dan jika tidak ada energi tak akan tercapai kemajuan ekonomi karena semua berdasarkan ketersediaan energi," tambahnya.
Baca juga: Bukti terapkan ESG, PGE Kamojang dan Ulubelu raih Proper Emas 2022
Baca juga: PGE-Chevron kembangkan wilayah kerja panas bumi Way Ratai Lampung
Baca juga: PGE: Proyek panas bumi kapasitas 55 MW di Muara Enim capai 93 persen
Baca juga: PGE dan Pertagas kolaborasi kajian pengembangan hidrogen hijau
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025