Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menjalankan program pemberdayaan masyarakat dan inisiatif keberlanjutan melalui Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Margo Rukun di di Kabupaten Tanggamus, Lampung.
General Manager PGE Ulubelu Hadi Suranto menyatakan dukungan strategis kepada KUPS Margo Rukun sebagai wadah kolaborasi dan keterlibatan aktif dengan masyarakat bagi kegiatan konservasi dan usaha berbasis lingkungan.
“Kami terus berinovasi dan bekerja sama dengan masyarakat untuk mengembangkan solusi yang berkelanjutan, termasuk memanfaatkan panas bumi untuk berbagai keperluan,” kata Hadi dalam keterangan dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Dikatakannya, KUPS Margo Rukun merupakan bagian dalam program ELOC BESTARI di bawah binaan PGE Area Ulubelu. ELOC BESTARI (Empowering Local Communities-based Environmental Stewardship Through Social Forestry) merupakan upaya rehabilitasi hutan yang melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan sosial secara berkelanjutan.
Ketua KUPS Margo Rukun, Wastoyo mengungkapkan bahwa ia awalnya seorang pemburu di hutan yang bergantung dari praktik perburuan liar untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.
Titik balik bagi Wastoyo terjadi ketika ia menghadiri sebuah forum sosialisasi konservasi yang menyampaikan pesan agar manusia tidak melakukan kerusakan di muka bumi ini.
Pesan ini yang menyadarkannya akan dampak negatif dari aktivitas perburuan yang selama ini ia lakukan. Sejak mendengar pesan penuh makna itu, Wastoyo pun mulai beralih, dari seorang yang berburu di hutan menjadi orang yang peduli akan kelestarian hutan.
Perjalanan Wastoyo sebagai pelestari hutan dimulai dengan upaya kecil-kecilan. Dia mencoba untuk melakukan kegiatan-kegiatan konservasi dengan biaya sendiri, yaitu berkebun kopi untuk membuat pembibitan hingga penanaman kopi.
Wastoyo pun mengajak pemuda sekitar untuk ikut melakukan konservasi. Awalnya perjuangan Wastoyo berjalan baik-baik saja, namun seiring berjalannya waktu, Wastoyo mulai ditinggalkan.
“Warga merasa kegiatan yang saya lakukan tidak menghasilkan uang. Sampai ada larangan untuk mengikuti kegiatan saya dari para orang tua. Di situ saya mulai putus asa,” keluh Wastoyo.
Hingga suatu saat, Wastoyo melakukan kegiatan pantau hutan bersama teman-teman ERMi (Emergency Response Group Millenials) di bawah binaan PGE Area Ulubelu.
Dukungan strategis dari PGE diberikan dengan membentuk KUPS Margo Rukun sebagai wadah legal bagi kegiatan konservasi dan usaha berbasis lingkungan yang dijalankan Wastoyo dan komunitasnya.
Dalam pelaksanaannya, PGE Area Ulubelu memberikan pendampingan dan dukungan kepada KUPS Margo Rukun untuk terus berinovasi.
Produk-produk inovatif seperti pembuatan pupuk kompos, pembibitan tanaman, serta budi daya lebah madu pun tercipta dari kegiatan ini.
Hingga kini, KUPS Margo Rukun berhasil mencapai omzet sekitar Rp2,2 miliar per tahun, dengan kontribusi terbesar berasal dari usaha pembibitan tanaman.
Produk mereka telah dipercaya berbagai perusahaan multinasional dalam menjalankan program rehabilitasi lahan di Lampung dan adopsi konsep budidaya lebah.
Baca juga: PGE inovasi pupuk Booster Katrili dukung ketahanan energi dan pangan
Baca juga: PT PGE pastikan pengembangan panas bumi Seulawah Agam berkelanjutan
Baca juga: PGE Ulubelu suplai 20 persen energi listrik di Lampung
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025