Bukittinggi (ANTARA) - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, Sumatera Barat, menyebutkan Gunung Marapi mengalami erupsi sebanyak 13 kali sepanjang Juli 2025.
Ketua Pos PGA Bukittinggi Ahmad Rifandi menyebutkan erupsi pertama Gunung Marapi pada Juli terjadi Senin (7/7) pada pukul 13.59 WIB.
"Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,1 milimeter dan durasi kurang lebih 46 detik dengan tinggi kolom abu tidak teramati karena tertutup kabut," kata Ahmad di Bukittinggi, Sabtu.
Kemudian, erupsi Marapi kembali terjadi dalam selang waktu empat hari, yaitu pada Jumat (11/7).
Sementara untuk jumlah hembusan, PGA mencatat terjadi 38 kali hembusan.
Baca juga: PGA ingatkan warga yang bermukim di lereng Gunung Marapi lebih waspada
Selama Juli, PGA menyebutkan ada dua kali letusan Gunung Marapi yang terjadi dalam satu hari.
"Erupsi pada Jumat (11/7), Senin (14/7), dan Kamis (31/7) itu terjadi masing-masing dua letusan dalam satu hari," kata Ahmad Rifandi.
Total jumlah letusan Gunung Marapi sejak erupsi utama pada Desember 2023 hingga akhir Juli 2025 mencapai 462 kali dengan 7.181 hembusan.
Gunung Marapi setinggi 2.891 Mdpl itu hingga kini masih tertutup untuk jalur pendakian. Warga dilarang mendekati puncak.
Pada erupsi utama Minggu, 3 Desember 2023, sebanyak 23 pendaki menjadi korban meninggal dunia terkena material dampak letusan setinggi 3.000 meter.
Baca juga: Pemkab Agam bagikan ribuan masker ke warga usai Gunung Marapi erupsi
Sementara pada Mei 2024, sebanyak 67 warga meninggal dunia akibat musibah banjir lahar dingin Gunung Marapi.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
