Petugas: Ikhlas dan tidak baper kunci layani jamaah di safari wukuf

16 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Petugas safari wukuf Tony Hartanto menyampaikan keikhlasan dan tidak mudah terbawa perasaan (baper) merupakan kunci dalam mengoptimalkan pelayanan bagi jamaah lansia, disabilitas, dan berisiko tinggi selama safari wukuf.

“Maklum, jamaah ini memiliki riwayat yang berbeda-beda. Ada yang memiliki penyakit jantung, diabetes, sesak, hingga penyandang disabilitas. Dalam menjalankan tugas, kita harus ekstra sabar dan ikhlas dan yang terpenting tidak baperan," ujar Tony dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Lebih lanjut, dia menyampaikan sikap tidak baper dia terapkan dalam menangani salah satu jamaah bernama Sohib yang berusia sekitar 70 tahun dan merupakan tunanetra. Pada awalnya ketika ihram, ujar Tony, Sohib menuruti semua saran petugas.

"Beliau cenderung diam dan nurut. Ketika disuapi ya mau, disuruh ibadah juga mau," katanya.

Akan tetapi, ketika ihram selesai, Sohib menunjukkan sikap yang berbeda, yaitu sering melontarkan kata-kata kotor dan berbuat yang kurang pantas.

"Beliau menjadi suka marah dan sering mengganggu jamaah lainnya," ujar Tony.

Tidak hanya itu, Tony menyampaikan Sohib juga sering mengetuk pintu kamar jamaah lainnya. Jamaah tersebut menganggap hotel sebagai rumah sakit yang dibangun olehnya. Untungnya, dalam menghadapi beberapa pasien, Tony dan petugas lainnya dibekali dengan kesabaran dan keikhlasan.

Baca juga: Sebanyak 288 calon haji lansia nonmandiri disafariwukufkan
Baca juga: Seksus Masjidil Haram intensifkan pos jaga cegah jamaah tersasar

"Kalau ditegur dia suka marah dan kita pernah dipukul," ucapnya.

Sementara terkait keikhlasan, menurut Tony, setiap petugas safari wukuf harus senantiasa ikhlas dalam menjalankan tugas, seperti mencuci kasur yang penuh dengan kotoran jamaah.

"Jamaah ada yang buang air besar di kasur, lantas kita cuci dan jemur. Untungnya jemurnya cepat kering," ungkap Tony.

Hal berkesan lainnya yang dialami oleh Tony adalah melarikan jamaah safari wukuf ke rumah sakit Arab Saudi. Jamaah tersebut diketahui mengalami sesak napas dan sempat hilang denyut nadinya. Karena berpengalaman di bagian darurat, dokter muda itu mengaku langsung memompa jantung jamaah tersebut.

“Alhamdulillah, nyawa jamaah tersebut bisa terselamatkan dan saat ini masih dirawat di RS Arab Saudi,” kata dia.

Selama menjalankan tugasnya, Tony mengaku bersyukur karena perannya itu bisa membantu jamaah selama 10 hari di Tanah Suci.

Sebanyak 120 petugas safari wukuf melayani dan membersamai 477 jamaah lansia, penyandang disabilitas, dan risiko tinggi. Petugas itu terbagi dalam 10 tim. Setiap tim terdiri atas satu dokter, satu perawat, dan sisanya merupakan gabungan dari petugas lansia dan pembimbing ibadah.

Satgas safari wukuf ini bertugas melayani dan merawat jamaah selama 10 hari, yaitu 1–10 Juni 2025 di hotel transit safari wukuf.

Baca juga: Wamenag: Jangan ragu, jamaah safari wukuf hajinya tetap sah
​​​​​​​
Baca juga: Tujuh haji asal Aceh masih jalani perawatan di RS Arab Saudi

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |