Pesawat SAR sipil buatan China MA60 selesaikan uji terbang perdana

1 month ago 6

Beijing (ANTARA) - MA60, pesawat pencarian dan penyelamatan (search and rescue/SAR) sipil buatan China, sukses menyelesaikan penerbangan perdana, menandai dimulainya secara resmi fase uji terbang dan verifikasi komprehensif pesawat tersebut, demikian konfirmasi dari pihak pengembang.

Aviation Industry Corporation of China (AVIC), produsen pesawat terbang terkemuka di China, pada Kamis (24/7) mengumumkan bahwa pesawat MA60 sukses menyelesaikan tugas validasi siang hari yang telah ditentukan usai terbang selama 1 jam 20 menit dan mendarat di sebuah bandar udara di Xi'an, ibu kota Provinsi Shaanxi, China.

Pesawat baru itu merupakan bagian dari keluarga pesawat multiguna MA60 "Modern Ark" buatan China.

Berbagai tantangan, seperti waktu respons yang lambat dan kapasitas jangkauan pencarian yang terbatas, telah lama menghambat kemampuan China untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan maritim pada wilayah yang sangat luas dan lingkungan yang kompleks, ungkap sejumlah pakar dari AVIC.

Pesawat baru yang dirancang mampu melakukan pencarian dan penyelamatan, penilaian di lokasi (on-site), dan pengangkutan personel itu dikembangkan untuk bisa mengatasi berbagai skenario pengaplikasian. Pesawat itu mampu melaksanakan misi di atas lautan, daerah dataran tinggi, dan lokasi bencana alam, seperti gempa bumi dan banjir.

Pesawat khusus itu diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan pencarian dan penyelamatan maritim China, sehingga benar-benar menggenjot kecepatan respons dan jangkauan operasional, ujar AVIC.

Pesawat itu menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam hal alat pencarian dan penyelamatan udara China serta akan makin meningkatkan sistem tanggap darurat maritim China, imbuh AVIC.

Program pengembangan untuk pesawat tersebut secara resmi diluncurkan pada Desember 2021. Proses produksi dan pengiriman komponen utamanya rampung pada Desember 2024, dan kemudian dilanjutkan dengan perakitan final dan pengiriman pada Mei 2025.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |