Sentani (ANTARA) - Perusahaan Daerah (Perusda) Kasih Mempersatukan Perbedaan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Provinsi Papua, mulai menata ulang langkah bisnisnya.
Sejak awal November 2025, manajemen baru perusda telah diarahkan untuk kembali ke akar fungsi utamanya, yakni menggerakkan ekonomi daerah melalui pemanfaatan aset publik dan peluang usaha yang realistis.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Bupati Jayapura Yunus Wonda, yang ingin memastikan perusahaan daerah hadir, bukan sekedar nama, tetapi sebagai badan usaha yang menghasilkan nilai ekonomi nyata.
Ia menilai sudah saatnya Kabupaten Jayapura memiliki perusahaan daerah yang tidak hanya mencatat aset, tetapi juga menghidupkannya menjadi sumber pendapatan dan lapangan kerja.
"Bupati memanggil kami untuk berdiskusi tentang arah baru perusda. Pesan beliau sederhana, tetapi tegas, yakni harus punya kontribusi, bukan hanya administrasi," kata Direktur Bisnis Perusda Kasih Mempersatukan Perbedaan Michael Yarisetouw.
Setelah resmi dilantik bersama jajaran direksi lainnya, Michael dan tim langsung melakukan langkah paling mendasar, yakni pendataan seluruh aset yang dimiliki atau dikelola oleh perusda. Ia menilai, tanpa data yang akurat, sulit untuk merumuskan strategi bisnis yang efisien dan terukur.
Langkah awalnya adalah mendata semua arsip yang dipercayakan pemerintah daerah kepada perusda, baik yang masih berjalan maupun yang mandek.
Pendataan ini tidak sekedar administratif. Tim perusahaan turun langsung untuk melihat kondisi lapangan dan mencatat mana aset produktif. Selain itu juga mencatat mana yang terbengkalai dan mana yang masih punya potensi untuk dikembangkan ulang.
Dari situ dibuat pemetaan untuk menentukan unit usaha prioritas, termasuk rencana pengalihan atau optimalisasi aset.
Jika memang asetnya sudah tidak bisa berkembang, perlu dipikirkan bagaimana mengalihkannya agar tetap bernilai ekonomi bagi daerah.
Bagi Michael, momentum besar datang dari program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini digalakkan pemerintah pusat. Program ini dianggap sebagai peluang konkrit untuk membangun ekosistem bisnis baru yang menyentuh langsung masyarakat kecil.
Perusda Jayapura akan berperan sebagai penampung hasil produksi lokal, seperti ikan segar, sayur-sayuran, dan hasil pertanian lain dari masyarakat di kampung-kampung.
Barang-barang tersebut kemudian akan disalurkan ke dapur-dapur MBG di berbagai sekolah dan lembaga sosial di Kabupaten Jayapura.
Jadi nelayan dan petani lokal tidak perlu lagi menjual hasil ke tengkulak. Pembeli tetapnya adalah dapur MBG yang bekerja sama langsung dengan perusda.
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































