Berlin (ANTARA) - Usulan tarif 30 persen untuk impor Uni Eropa (UE) oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi Jerman sekitar 0,25 poin persentase pada 2025 maupun 2026, demikian disampaikan Institut Kebijakan Ekonomi Makro Jerman (Macroeconomic Policy Institute/IMK) pada Rabu (16/7).
Trump berjanji akan memberlakukan tarif mulai 1 Agustus jika tidak ada kemajuan dalam pembicaraan perdagangan dengan UE.
Tarif-tarif tersebut kemungkinan akan menghentikan pertumbuhan Jerman pada 2025 dan membatasinya hingga 1,2 persen pada 2026, menurut IMK.
Sebelumnya, institut tersebut memperkirakan pertumbuhan moderat 0,2 persen tahun ini dan 1,5 persen tahun depan, didukung oleh pemulihan pada akhir 2025 serta peningkatan investasi publik dan belanja pertahanan.
Meski Jerman terdampak, IMK memperingatkan dampak ekonomi bagi Amerika Serikat bisa lebih parah. Tarif ini diperkirakan akan meningkatkan harga konsumen, mengurangi pendapatan riil, dan menekan konsumsi rumah tangga. Dengan tekanan inflasi yang kemungkinan membuat kebijakan moneter tetap ketat, pertumbuhan AS secara keseluruhan dapat turun sekitar 0,7 poin persentase, kata institut tersebut.

AS merupakan pasar ekspor terbesar Jerman hingga 2024, menyumbang hampir 10 persen dari total ekspor. Perlambatan permintaan AS dan efek lanjutan di ekonomi-ekonomi lain dapat semakin membebani ekspor Jerman, IMK memperingatkan
Dengan meningkatnya risiko-risiko ini, institut tersebut mengatakan bahwa kini semakin penting bagi pemerintah Jerman untuk mewujudkan stimulus fiskal yang telah dijanjikan.
Investasi publik tambahan yang diuraikan dalam anggaran federal 2025 harus diimplementasikan dengan cepat, dan dukungan lebih lanjut perlu diamankan dalam anggaran 2026 yang saat ini sedang dibahas di parlemen, kata IMK.
"Implementasi yang cepat dari serbuan investasi publik yang direncanakan dapat secara signifikan mengurangi risiko ekonomi di Jerman," papar wadah pemikir (think tank) itu.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.