Jakarta (ANTARA) - Kelompok ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Senturi di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mendapat pelatihan pembuatan sirup pidada serbuk.
"Pelatihan ini menjadi mimpi kami dan sangat membantu kami dalam membuka wawasan untuk mengembangkan produk yang tidak hanya unik, tetapi juga punya peluang besar di pasar modern," kata Ketua kelompok Senturi Siti Maunah dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Siti mengatakan berkembangnya dunia usaha kecil dan menengah menuntut strategi adaptasi melalui diversifikasi produk yang menarik dan praktis. Inovasi pengolahan sirup pidada, yang semula berwujud sirup cair, menjadi serbuk semata-mata sebagai solusi praktis dan mudah dalam mengonsumsi sekaligus meningkatkan daya tahan simpan produk.
Ia mengklaim kehadiran produk itu untuk mengimbangi kebutuhan masyarakat saat ini yang semakin peduli terhadap kesehatan. Hal itu mendasari tim pengabdian kepada masyarakat lintas program studi dan lintas universitas melakukan rangkaian kegiatan, mulai dari pelatihan produksi sirup pidada serbuk, pengemasan produk, hingga pemasaran digital.
Pelatihan pembuatan sirup pidada serbuk dilaksanakan pada Kamis (28/8) dengan mengolah bahan baku menjadi produk serbuk yang praktis dan tahan lama, sekaligus mempertahankan kualitas sirup pidada yang khas. Program yang ditujukan kepada kelompok ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Senturi di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang didukung sepenuhnya oleh dana hibah PKM Kemdiktisaintek DPPM tahun 2025.
Baca juga: Mahasiswa UMM kembangkan sirup sehat untuk atasi surplus gula
Kegiatan tersebut dilanjutkan pada Jumat (29/8) dengan materi pelatihan pengemasan produk yang bertujuan meningkatkan daya tarik kemasan sekaligus menjaga mutu serbuk selama distribusi.
"Dengan teknik kemasan yang tepat, produk sirup pidada serbuk memasuki pasar dengan nilai jual yang lebih tinggi," ujar dia.
Sementara pemasaran digital dari produk itu berlangsung pada Kamis (11/9). Pemasaran diharapkan mampu menjangkau konsumen lebih luas dan memaksimalkan penjualan lewat platform digital, seperti media sosial Instagram dan TikTok serta e-commerce Shopee.
“Mimpi (minuman instan mangrove pidada) menjadi simbol sinergi antara akademisi dan masyarakat dalam mengangkat potensi lokal daerah pesisir Muaragembong yang kaya akan berbagai jenis mangrove menuju keberlangsungan ekonomi yang mandiri dan inovatif. Produk sirup pidada serbuk siap merebut pasar dengan kepraktisan dan cita rasa yang tetap terjaga, sekaligus membawa manfaat ekonomi bagi komunitas lokal," ucap dia.
Adapun pihak yang menggelar pelatihan itu yakni tim dosen dan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Fakultas Biosains, Teknologi, dan Inovasi (FBTI) Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya yang berkolaborasi bersama dosen Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan Univesitas Sahid.
Baca juga: Lapas Banda Neira ajari narapidana membuat sirup pala bernilai ekonomi
Baca juga: Petani Lampung Keren bawa sirup kemangi dari ladang ke meja
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.