Jakarta (ANTARA) - Sinta Nuriyah, istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid menyampaikan keprihatinannya atas penahanan sejumlah aktivis di Polda Metro Jaya.
"Pertama-tama, memang kami semua dari Gerakan Nurani Bangsa (GNB), dari tokoh-tokoh tua, merasa prihatin dengan terjadinya penahanan-penahanan seperti ini," kata Sinta kepada wartawan setelah membesuk sejumlah aktivis yang ditahan di Polda Metro Jaya, Selasa.
Menurut dia, beberapa aktivis yang ditahan, seperti Delpedro Marhaen (Direktur Lokataru Foundation), Muzaffar Salim (staf Lokataru), Syahdan Husein (admin Gejayan Memanggil) dan Khariq Anhar (admin Aliansi Mahasiswa Penggugat) merupakan generasi muda penerus perjuangan bangsa.
"Mereka adalah anak-anak bangsa yang akan meneruskan perjuangan bangsa ini. Mereka ingin mewujudkan bahwa negara Indonesia adalah negara yang berdaulat, bebas bersuara, bebas berpendapat," ujer Sinta.
Dia mengatakan penahanan terhadap sederet aktivis yang telah menjadi tersangka penghasutan itu adalah kesalahpahaman.
"Karena itu, dengan adanya itu, mereka mencoba, mereka telah melakukan itu, tetapi ternyata ada kesalahpahaman. Mungkin dengan ada satu dua kata yang sedikit melenceng sehingga mereka mendapat perlakuan seperti ini," tutur Sinta.
Kedatangan GNB ke Polda Metro Jaya, kata dia, bertujuan mendorong pembebasan sejumlah aktivis tersebut.
"Inilah tujuan kita Gerakan Nurani Bangsa datang kemari, untuk meluruskan semuanya itu dan membebaskan semuanya itu. Karena mereka adalah anak bangsa kita yang berjuang untuk kemanusiaan dan untuk negara Indonesia," pungkas Sinta.
Baca juga: Polda Metro bantah aktivis yang ditahan lakukan mogok makan
Baca juga: Polda Metro Jaya pertimbangkan penangguhan penahanan para aktivis
Baca juga: KemenHAM minta Polda Metro permudah akses besuk aktivis yang ditahan
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.