Jakarta (ANTARA) - Pertamina melalui Kilang Pertamina Internasional (KPI) menghadirkan energi berkelanjutan melalui program Desa Energi Berdikari (DEB) di Sumatera Selatan.
“DEB Sumsel merupakan salah satu program unggulan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) KPI yang selaras dengan kebijakan Pertamina dalam pemerataan akses energi dan pemberdayaan masyarakat,” kata Pjs. Corporate Secretary KPI Milla Suciyani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Desa Singapura Kabupaten Lahat dan Dusun Rantau Dedap Kabupaten Muara Enim menjadi lokasi pelaksanaan program DEB tersebut.
Di lokasi ini, kata Milla, Pertamina menyiapkan lahan dan fasilitas serta menghadirkan solusi energi terbarukan berupa 5 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan 3 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Program itu dikatakan memberi manfaat langsung kepada lebih dari 167 rumah tangga atau sekitar 500 jiwa.
Selain menghadirkan energi bersih, KPI juga fokus mendukung pengembangan ekonomi lokal.
Milla menjelaskan di Desa Singapura, kelompok pengelola kopi kini mampu meningkatkan nilai jual produknya dari Rp150 ribu menjadi Rp200 ribu per kg, dengan kenaikan rata-rata penghasilan lebih dari Rp1 juta per bulan.
Sementara di Dusun Rantau Dedap, masyarakat mengembangkan ekowisata Danau Deduhuk, jumlah pengunjung meningkat dua kali lipat, serta muncul produk turunan seperti donat kentang dan jus stroberi yang menambah pendapatan.
Dalam pelaksanaannya, Pertamina melalui Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) juga memberikan dukungan teknis pembangunan infrastruktur energi terbarukan dan pelatihan masyarakat. KPI berperan sebagai pengelola wilayah dan fasilitator program di tingkat lokal.
Milla menambahkan, program ini menjadi implementasi prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) dalam operasional Pertamina Group.
Melalui DEB Sumsel, KPI mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), khususnya SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan), dan SDG 17 (Kemitraan).
Inisiatif ini pun disebut sejalan dengan agenda pembangunan nasional melalui Asta Cita, khususnya poin “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa” serta ”Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan dan alam".
“Melalui DEB Sumsel, kami ingin memastikan bahwa keberadaan energi turut mendorong kemandirian desa dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” tutur Milla.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga kelola desa energi berdikari di Besakih Bali
Baca juga: PNRE mendukung kemandirian ekonomi warga melalui Desa Energi Berdikari
Baca juga: PGN dorong energi kemandirian desa lewat Suadesa Festival 2025
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.