Pertachem dukung hilirisasi industri menuju swasembada energi

23 hours ago 4
Pengembangan ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga menjadi penggerak utama dalam membangun ekosistem industri berbasis bahan baku dalam negeri

Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Petrochemical Trading (Pertachem), anak perusahaan Subholding Commercial & Trading PT Pertamina Patra Niaga, turut mendukung hilirisasi industri strategis nasional menuju swasembada energi.

Direktur Utama Pertachem Oos Kosasih, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan Pertachem mengambil peran strategis dalam pengembangan produk petrokimia yang bernilai tambah tinggi.

"Pengembangan ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga menjadi penggerak utama dalam membangun ekosistem industri berbasis bahan baku dalam negeri," ujarnya.

Menurut dia, green coke sebagai salah satu portofolio yang dipasarkan Pertachem menjadi bagian penting dalam mendukung agenda hilirisasi nasional, membuka peluang investasi, serta memperkuat daya saing Indonesia di pasar regional dan global.

Green coke atau Petroleum Coke, merupakan produk akhir dari proses pengolahan minyak bumi yang dihasilkan melalui pemanasan unit delayed coking unit (DCU).

Produk tersebut berbentuk padatan karbon berwarna hitam dan memiliki nilai energi yang tinggi.

Di Indonesia, green coke diproduksi Pertamina Group melalui fasilitas produksi di Refinery Unit II Dumai, PT Kilang Pertamina Internasional.

Seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap green coke di pasar nasional dan regional, pada April 2025 ini, Direktur Utama Pertachem Oos Kosasih menandatangani kerja sama perjanjian penjualan green coke dengan PT Indonesia BTR New Energy Material.

Kolaborasi strategis tersebut merupakan komitmen Pertachem pada hilirisasi produk baterai khususnya pada komponen anoda.

Oos menambahkan dijalankannya pasokan green coke dari Pertachem turut mendorong kemandirian bahan baku industri nasional.

Inisiatif tersebut menjadi bagian dari perjalanan berkelanjutan Pertachem dalam memperkokoh fondasi industri nasional yang tangguh dan mandiri.

"Salah satu portfolio produk Pertachem, green coke menjadi bagian penting dalam rantai pasok energi. Pertachem hadir untuk memenuhi kebutuhan green coke yang tentunya hal ini diharapkan dapat mewujudkan swasembada energi nasional," katanya.

Melihat potensi pasar terhadap produk green coke, Pertachem sangat optimistis didukung dengan kestabilan pasokan dari Pertamina Grup, dalam memasarkan produk green coke ke pasar domestik dan regional.

"Pemasaran green coke diproyeksikan akan mengalami tren positif yang signifikan khususnya untuk pemenuhan kebutuhan anoda baterai di pasar global," tambah Oos.

Indonesia BTR New Energy Material adalah pabrik anoda terbesar kedua di dunia setelah pabriknya yang di China dengan produksi pada fase awal 80.000 ton per tahun.

"Terima kasih kepada Pertamina atas dukungannya dalam memenuhi bahan baku produksi anoda yaitu green coke. Ke depannya dengan meningkatnya produksi anoda hingga 160.000 ton per tahun, harapannya kerja sama ini dapat terus berlanjut dan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Dengan kapasitas produksi tersebut Indonesia berpotensi menjadi pemain utama sebagai pemasok anoda di industri baterai global," imbuh Wu Lei, Presiden Direktur Indonesia BTR New Energy Material.

Oos mengatakan langkah perusahaan juga selaras dengan aspirasi PT Pertamina (Persero) dalam mengembangkan industri petrokimia dalam negeri sesuai Astacita ke-5 yakni melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri.

Green coke yang dipasarkan oleh Pertachem hadir dengan spesifikasi unggul, yaitu dengan kadar sulfur rendah sebesar 0,5 persen dan ash content hanya 0,1 persen.

Selain itu, green coke juga memiliki nilai kalori (net calorific value) yang lebih tinggi yaitu sekitar 7.500-8.500 kal/kg.

"Dengan kandungan sulfur yang lebih rendah berkontribusi pada kualitas udara yang lebih baik dan dampak lingkungan yang lebih rendah," sebut Oos.

Baca juga: Pertamina perkuat lini bisnis petrokimia lewat produk "heavy aromatic"

Baca juga: Pertamina Patra Niaga siap pasok bahan baku untuk industri baterai

Baca juga: MIND ID targetkan pasok energi untuk elektrifikasi seluruh Sumatera

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |