Djakarta, 23/12/1953 (ANTARA) - Semalam dilapangan Ikada telah dilangsungkan peringatan Hari Natal, jang diselenggarakan oleh Lembaga Pemuda Keristen Djakarta Raya, dengan mendapat kundjungan ribuan pemuda pemudi Keristen, dan tampak djuga mengundjungi malam peringatan tersebut Presiden beserta njonja, dan Mr. A. M. Tambunan wakil ketua D.P.R.
Ds. Rumambi jang berbitjara pada perajaan tersebut mengatakan, bahwa perajaan Natal adalah perajaan gembira penuh kesukaan dalam keadaan damai didunia, meskipun kesukaran dan penderitaan rochani dan djasmani meliputi banjak ummat manusia.
A. M. Tambunan a.l. mengatakan, bahwa perdamaian jang diidam-idamkan oleh manusia senantiasa gagal, oleh karena manusia mengusahakan perdamaian dan mengharapkannja hanja dengan perundingan. Damai diatas dunia bukanlah perdamaian Wersailles, Potsdam maupun San Fransisco. Bila ummat manusia menghendaki perdamaian hendaklah lebih dahulu diusahakan agar mereka berdamai dengan Tuhan. Perajaan Hari Natal ini, demikian Tambunan, adalah perajaan perdamaian antara manusia dengan Allah, ketjuali itu djuga perajaan bagi lahirnja Nabi Isa, djuru-selamat kita. Demikian Tambunan.
Presiden jang pada malam tersebut djuga memberikan sambutannja, lebih dahulu mengemukakan bahwa Keristen adalah agama jang mendjundjung tinggi toleransi, djuga Islam mendjundjung tinggi toleransi. Tentang rukun Iman diterangkan, pertama pertjaja pada Tuhan, kedua pertjaja pada Malaikat2, ketiga pertjaja pada Nabi-nabi, bukan sadja Muhammad akan tetapi djuga Isa, keempat pertjaja pada Kitab-kitab, bukan sadja Al-Qur’an tetapi djuga Injil, pertjaja pada hari akhir dan pertjaja pada takdir Ilahi.
Selandjutnja, Presiden menjinggung2 djuga adanja usaha dari salah satu agama jang bertindak memaksa terhadap agama lain, dan dinjatakan bahwa tindakan sematjam ini adalah bertentangan dengan adjaran agama Islam. Presiden kemukakan bahwa tindakan memaksa itu adalah perbuatan jang menjalahi hukum Islam.
Sebagai Kepala Negara ia menjampaikan maaf pada ummat Keristen bila andaikata terdapat hal2 jang seperti tersebut tadi.
Sumber: Pusat Data dan Layanan Informasi ANTARA
Baca juga: Siaran "Antara" Pada Hari2 Natal
Baca juga: Hari2 Natal djam malam diundur
Baca juga: ANTARA Doeloe : Hari sial sebelum Natal, tusuk konde hingga kain hilang
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































