Pemprov Bengkulu lakukan evaluasi setelah karamnya kapal Tiga Putera

4 hours ago 2
Evaluasi ini dilakukan untuk memperbaiki apa yang belum ada, sehingga ke depan prosedur dan pelaksanaan memang harus baik

Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu akan mengevaluasi kegiatan pariwisata di wilayah tersebut setelah karamnya kapal wisata Tiga Putera yang mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dari 107 penumpang termasuk ABK di perairan laut Pantai Malabero pada Minggu (11/5) sore.

"Jadi begini dengan kejadian ini banyak yang harus dibenahi dan dievaluasi. Dimana menjadi tugas Dinas Pariwisata dan Kementerian Perhubungan Laut untuk saling memeriksa kembali apa saja yang menjadi tugas masing-masing," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bengkulu Murlin Hanizar di Mapolresta Bengkulu, Selasa.

Ia menyebut bahwa evaluasi tersebut dilakukan guna memperbaiki sejumlah fasilitas dan prosedur agar wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu merasa aman dan nyaman.

"Evaluasi ini dilakukan untuk memperbaiki apa yang belum ada, sehingga ke depan prosedur dan pelaksanaan memang harus baik, karena bagaimanapun juga kebutuhan akan wisata terutama yang berkaitan dengan keindahan alam tidak bisa dipungkiri. Tetapi faktor-faktor pendukung seperti transportasi, SDA dan lainnya harus dipersiapkan dengan baik," terangnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) dan pihak terkait seperti Basarnas, TNI dan lainnya agar tidak ada kejadian serupa yang terjadi di Kota Bengkulu.

Baca juga: Gubernur Bengkulu: Sudah ada langkah hukum kejadian kapal wisata karam

"Untuk mengantisipasi hal serupa kita telah berdiskusi dengan OPD dan pihak terkait nantinya kita akan menata ulang bagaimana kita bisa menyelamatkan pariwisata di Provinsi Bengkulu agar perjalanan wisata khususnya menuju Pulau Tikus bisa berjalan dengan baik," sebut dia.

Untuk itu, diperlukan semua pihak untuk ikut melakukan evaluasi dan membangun regulasi terkait wisata alam di Provinsi Bengkulu.

"Dalam jangka waktu pendek kita masih melakukan evaluasi, tentu kita mengimbau masyarakat agar menggunakan alat transportasi yang benar," ujar Sudarno.

Sementara itu, untuk jumlah penumpang di kapal wisata Tiga Putera dari Pulau Tikus menuju Pantai Malabero karam di perairan laut pantai Malabero, Kota Bengkulu, Minggu (11/5) yaitu 107 orang.

"Peristiwa kapal ekspedisi Bengkulu ke Pulau Tikus yang karam pada Minggu (11/5), berdasarkan laporan dari masyarakat total penumpang di kapal tersebut berjumlah 107 orang," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu Herwan Antoni.

Baca juga: Pemprov Bengkulu perketat wisata Pulau Tikus usai kapal wisata karam

Sebanyak 107 orang tersebut di antaranya yaitu 101 penumpang dan enam orang anak buah kapal (ABK) termasuk pemilik kapal wisata Tiga Putera, dengan rinciannya 99 orang dinyatakan selamat dan delapan orang meninggal dunia.

Lanjut Herwan, dari 99 penumpang yang selamat tersebut tiga orang di antaranya masih mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU dan 10 korban mendapatkan perawatan rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu.

Untuk kronologi kejadian bermula sekira pukul 15:20 WIB kapal wisata Tiga Putera yang dikemudikan oleh Edi Susanto berangkat dari Pulau Tikus ke Kota Bengkulu, selama perjalanan situasi masih kondusif.

Namun di tengah perjalanan, kapal mengalami mesin mati sehingga Edi menyuruh ABK untuk mengisi bensin, tak berselang lama mesin kembali mati hingga dua kali dan untuk ketiga kalinya kapal tiba-tiba miring dan terbalik.

Baca juga: Penumpang kapal karam di perairan Pantai Malabero Bengkulu, 107 orang

Baca juga: Tujuh orang meninggal dunia akibat kapal karam di Pantai Malabero

Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |