Ekonomi ketinggian rendah dorong pembangunan di Liaoning, China

4 hours ago 2

Shenyang (ANTARA) - Sebagai faktor pendorong penting ekonomi baru, ekonomi ketinggian rendah dinilai sebagai strategi kunci dalam perkembangan industri.

Dalam beberapa tahun terakhir, Provinsi Liaoning memanfaatkan berbagai peluang untuk secara aktif mengembangkan ekonomi ketinggian rendahnya.

Dengan memaksimalkan keunggulan lokasi dan kekuatannya di bidang penerbangan dan kedirgantaraan, provinsi tersebut memfokuskan pengembangan ekonomi ketinggian rendah pada sektor penerbangan umum dan drone (pesawat nirawak), serta memperkaya skenario aplikasi seperti penyelamatan darurat, wisata tamasya udara, hingga perlindungan pertanian dan kehutanan.

Pola pengembangan yang menempatkan Shenyang dan Dalian sebagai kekuatan utama dalam mendukung ekonomi ketinggian rendah di Liaoning sedang terbentuk, mulai dari pesawat listrik empat kursi buatan dalam negeri, RX4E, yang dikembangkan secara mandiri oleh Akademi Penerbangan Umum Liaoning di bawah Universitas Dirgantara Shenyang dan telah memperoleh sertifikat tipe pertama, hingga drone yang ditenagai oleh baterai lithium dengan kepadatan energi tinggi untuk lingkungan bersuhu sangat rendah, yang dikembangkan oleh Institut Fisika Kimia Dalian di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS), berhasil merampungkan uji terbang di bawah kondisi dingin yang ekstrem.

Basis industri penerbangan umum Shenyang telah menarik sejumlah kelompok perusahaan, dan beberapa rute penumpang ketinggian rendah juga telah diluncurkan di Dalian. Ekonomi ketinggian rendah telah menyuntikkan dorongan ke dalam pembangunan berkualitas tinggi di Provinsi Liaoning.

Sejumlah insinyur dari Optimal Aerospace Science and Industry Group Co., Ltd. memeriksa sebuah drone untuk operasi darurat dan pemadaman kebakaran di Distrik Baru Shenbei di Shenyang, Provinsi Liaoning, China timur laut, pada 25 April 2025. (ANTARA/Xinhua/Chu Jiayin)
Seorang insinyur merawat sebuah pesawat di lini produksi perusahaan pesawat terbang Liaoning United-air Shen Yan di Faku, Shenyang, Provinsi Liaoning, China timur laut, pada 25 April 2025. (ANTARA/Xinhua/Pan Yulong)
Para staf bekerja di pusat layanan penerbangan ketinggian rendah di industri penerbangan Shenyang di Faku, Shenyang, Provinsi Liaoning, China timur laut pada 25 April 2025. (ANTARA/Xinhua/Li Gang)
Sebuah helikopter untuk wisata terbang di Dalian, Provinsi Liaoning, China timur laut, pada 26 April 2025. (ANTARA/Xinhua)
Seorang insinyur di Optimal Aerospace Science and Industry Group Co., Ltd. memeriksa sebuah drone untuk operasi gawat darurat dan kebakaran di Distrik Baru Shenbei, Shenyang, Provinsi Liaoning, China timur laut, pada 25 April 2025. (ANTARA/Xinhua/Pan Yulong)
Seorang insinyur merakit sebuah helikopter tanpa awak di sebuah bengkel di Faku Zhong Jun Yi UAV Technology Co., Ltd. di Faku, Shenyang, Provinsi Provinsi Liaoning, China timur laut, pada 25 April 2025. (ANTARA/Xinhua/Pan Yulong)

Para staf bekerja di tempat pesawat di Rhyxeon General Aircraft Co., Ltd. di Shenyang, Provinsi Liaoning, China timur laut pada 13 Mei 2024. (ANTARA/Xinhua/Li Gang)

Para peneliti memasang baterai lithium dengan kepadatan energi tinggi untuk lingkungan bersuhu sangat rendah pada sebuah drone di Dalian, Provinsi Liaoning, China timur laut, pada 21 Maret 2025. (ANTARA/Xinhua/Pan Yulong)
Seorang insinyur memeriksa persediaan komponen drone di sebuah bengkel kerja Faku Zhong Jun Yi UAV Technology Co., Ltd. di wilayah Faku di Shenyang, Provinsi Liaoning, China timur laut, pada 25 April 2025. (ANTARA/Xinhua/Pan Yulong)

Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |