Pengiriman F-35 tak jelas, Eropa dikabarkan buat sendiri jet tempurnya

3 hours ago 2

Moskow (ANTARA) - Negara-negara anggota NATO di Eropa kini punya alasan ekstra untuk mengembangkan sendiri jet tempur generasi keenam setelah kebijakan-kebijakan pemerintah Amerika Serikat membuat mereka tidak yakin bisa mendapatkan F-35, sebut laporan Newsweek.

Presiden AS Donald Trump kerap mengkritik Eropa karena kontribusi mereka yang rendah terhadap kemampuan pertahanan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Dia menuntut semua anggota pakta pertahanan itu meningkatkan anggaran pertahanan mereka hingga lima persen dari PDB.

Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth memastikan bahwa AS belum berencana mengurangi keberadaan militernya di Eropa.

Menurut Newsweek, ketidakjelasan soal jet tempur F-35 buatan AS itu mendorong Eropa untuk mengembangkan sendiri program jet tempur generasi keenam mereka. Tujuannya, mengurangi ketergantungan benua itu pada Washington.

Kepada media AS itu, seorang pejabat di Eropa Tengah yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa negara-negara NATO di Eropa berharap lebih banyak negara tertarik untuk ikut serta mengembangkan jet tempur generasi baru itu.

Baca juga: Jet tempur F-35A mendarat di jalan raya

Mantan Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis mengatakan bahwa minat terhadap jet tempur generasi keenam di Eropa pasti akan meningkat, terutama setelah Trump terpilih lagi.

"Dorongan terhadap proyek-proyek yang bersifat seluruh-Eropa pasti akan meningkat," kata Landsbergis kepada Newsweek.

Dilaporkan pula bahwa jet tempur generasi keenam itu diperkirakan bisa mulai dipakai pada pertengahan 2030-an.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan bahwa saat ini belum ada alternatif selain F-35, dan pembatalan kontrak bisa merusak hubungan dengan AS.

Pada Desember 2022, Jepang, Italia, dan Inggris sepakat untuk bersama-sama mengembangkan jet tempur generasi berikutnya pada 2035 melalui program Global Combat Air.

Pesawat itu diharapkan menjadi salah satu jet tempur tercanggih di dunia, yang akan menggantikan F2 di Jepang dan Eurofighter Typhoon di Italia dan Inggris.

Sebelumnya, Kabinet Jepang menyetujui pelonggaran aturan ekspor alat-alat pertahanan sehingga negara itu bisa mengirimkan jet tempur tersebut ke negara ketiga.

Sumber: Sputnik

Baca juga: Elon Musk sepakat dengan gagasan agar AS keluar dari PBB, NATO

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |