Jakarta (ANTARA) - Menunaikan ibadah haji merupakan impian setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Ibadah ini menjadi puncak dari perjalanan spiritual yang penuh pengorbanan, harapan, dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah SWT.
Lebih dari sekadar memenuhi rukun Islam kelima, tujuan utama dari ibadah ini adalah meraih predikat haji mabrur, yaitu haji yang diterima oleh Allah SWT. Haji mabrur diharapkan membawa perubahan positif dalam kehidupan pelakunya, baik dalam sikap, akhlak, maupun hubungan sosial.
Pengertian haji mabrur
Secara etimologis, kata "mabrur" berasal dari bahasa Arab al-birr, yang berarti kebaikan atau kebajikan. Istilah ini sering digunakan dalam konteks amal atau perbuatan yang mulia dan diridhai oleh Allah SWT.
Dalam konteks ibadah haji, haji mabrur diartikan sebagai haji yang diterima oleh Allah SWT karena dilaksanakan dengan niat yang ikhlas, mengikuti tuntunan syariat, dan membawa dampak positif bagi pelakunya, baik dalam perilaku maupun kehidupan sehari-hari.
Syarat meraih haji mabrur
Untuk mencapai predikat haji mabrur, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi:
1. Niat yang ikhlas
Ibadah haji harus dilaksanakan semata-mata karena Allah SWT, tanpa ada unsur riya atau pamer.
2. Menggunakan harta yang halal
Biaya yang digunakan untuk berhaji harus berasal dari sumber yang halal. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah tidak menerima ibadah dari harta yang haram.
Baca juga: 8 keutamaan ibadah haji yang wajib diketahui setiap muslim
3. Menjauhi perbuatan maksiat
Selama pelaksanaan haji, jamaah harus menghindari perbuatan dosa, baik dalam ucapan maupun tindakan.
4. Memenuhi rukun dan wajib haji
Seluruh rukun dan kewajiban haji harus dilaksanakan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Ciri-ciri haji mabrur
Setelah menunaikan ibadah haji, terdapat beberapa tanda yang menunjukkan seseorang telah meraih haji mabrur:
1. Perubahan perilaku positif
Jamaah yang mabrur akan menunjukkan peningkatan dalam ibadah dan akhlak setelah kembali dari Tanah Suci.
2. Santun dalam bertutur kata
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa salah satu ciri haji mabrur adalah berbicara dengan santun dan sopan.
3. Menebar kedamaian
Seorang haji mabrur akan senantiasa menyebarkan kedamaian dan kebaikan di lingkungan sekitarnya.
4. Kepedulian sosial
Mereka yang hajinya mabrur akan lebih peduli terhadap sesama, seperti memberi makan kepada yang membutuhkan.
Meraih predikat haji mabrur bukanlah hal yang mudah, namun bukan pula sesuatu yang mustahil. Diperlukan kesungguhan hati, kesiapan mental dan spiritual, serta pemahaman yang baik terhadap tata cara pelaksanaannya sesuai syariat Islam.
Dengan niat yang tulus, pelaksanaan ibadah sesuai tuntunan, dan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik, setiap Muslim berpeluang mendapatkan haji yang diterima oleh Allah SWT. Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji dan meraih haji mabrur.
Baca juga: Pemerintah bebaskan Bea Masuk barang bawaan jamaah haji per 6 Juni
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025