Jakarta (ANTARA) - Fixed Income & Macro Strategist Mega Capital Indonesia Lionel Priyadi mengatakan bahwa pasar saham Indonesia akan bergerak menguat secara berkelanjutan (rally) seiring Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunga acuannya.
Seiring penurunan suku bunga acuan BI, Ia merekomendasikan untuk mengoleksi saham- saham sektor properti, perbankan, otomotif dan teknologi di pasar saham Indonesia.
“Pasar saham RI akan rally dengan rekomendasi properti, banks, otomotif dan teknologi,” ujar Lionel saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Kamis.
Terkait suku bunga acuan global, Ia memproyeksikan bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) paling cepat baru akan menurunkan tingkat suku bunga acuannya pada Maret 2025 mendatang.
“The Fed baru akan cut lagi paling cepat Maret (2025),” ujar Lionel.
Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Januari 2025 pada Selasa (14/1) dan Rabu (15/1), BI memutuskan menurunkan BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi berada di level 5,75 persen.
Suku bunga deposit facility turun 25 bps menjadi di level 5 persen. Sedangkan suku bunga lending facility juga diputuskan untuk turun 25 bps menjadi di level 6,5 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan penurunan BI-Rate untuk mendorong pertumbuhan dari sisi permintaan di dalam negeri. "This is the timing untuk menurunkan suku bunga, supaya bisa menciptakan growth story yang lebih baik," kata Perry.
Sementara itu, The Fed dijadwalkan akan menyelenggarakan pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) pada 28- 29 Januari 2025.
Baca juga: Pengamat: Penurunan BI-Rate berpotensi tingkatkan pertumbuhan kredit
Baca juga: Bi-Rate turun, Apindo: Langkah untuk pertahankan geliat ekonomi
Baca juga: Ekonom: Penurunan BI-Rate cermin keberanian BI beri stimulus moneter
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025