Pengamat: Moneter longgar sentimen bagi saham bank hingga konsumer

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Pengamat Pasar Modal Indonesia Reydi Octa mengatakan kebijakan moneter yang longgar akan memberikan sentimen positif terhadap saham-saham sektor perbankan, properti, serta konsumer dan ritel.

“Karena biaya pinjaman akan lebih murah, mendorong permintaan kredit dan konsumsi/ belanja masyarakat meningkat yang akan meningkatkan kinerja emiten ke depan,” jelas Reydi saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Rabu.

Reydi mengatakan kebijakan moneter yang longgar memberikan sentimen yang cenderung positif ke pasar saham Indonesia

Menurutnya, pelaku pasar menilai Bank Indonesia (BI) optimistis terhadap stabilitas inflasi dan berkeinginan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Investor melihat ini sebagai sinyal dovish, BI dinilai optimis terhadap stabilitas inflasi dan ingin mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penerapan tren suku bunga rendah,” ujar Reydi.

Secara makro ekonomi, Ia menjelaskan, kebijakan moneter yang longgar akan mendorong pinjaman dan konsumsi, sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional, khususnya di sektor riil.

Selain suku bunga BI, Ia mengungkapkan sentimen yang akan mempengaruhi pasar saham Indonesia selama pekan ini, di antaranya perombakan (reshuffle) yang dilakukan di Kabinet Merah Putih.

Sementara itu, dari mancanegara, sentimennya yaitu potensi pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed, yang akan diumumkan pada malam ini waktu AS.

Selain itu, juga terdapat sentimen rilis data-data perekonomian AS, serta harga komoditas di tingkat global.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan September 2025 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan (BI-Rate) sebesar 25 basis poin (bps), sehingga kini berada di level 4,75 persen.

“Ke depan, BI akan terus mencermati prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga BI-Rate dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo.

Data penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (17/9) sore, IHSG ditutup menguat 67,48 atau 0,85 persen ke posisi 8.025,18.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.158.573 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 44,23 miliar lembar saham senilai Rp18,25 triliun. Sebanyak 360 saham naik, 318 saham menurun, dan 124 tidak bergerak nilainya.

Baca juga: BI pangkas suku bunga acuan 25 bps lagi jadi 4,75 persen

Baca juga: LPEM: BI-Rate perlu ditahan bulan ini usai turun 2 kali berturut-turut

Baca juga: Rupiah menguat di Rp16.437 per dolar AS seiring pemangkasan BI-Rate

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |