Jakarta (ANTARA) - Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro mengatakan, struktur pimpinan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) harus berkomitmen penuh dalam menjalankan operasional perusahaan.
Pernyataan ini merespons struktur organisasi Danantara yang dikelola oleh sejumlah pejabat dengan rangkap jabatan.
"Idealnya tentu untuk mengelola perusahaan (Danantara) yang begitu besar, ya dibutuhkan komitmen waktu dan komitmen untuk benar-benar menjalankan perusahaan secara baik," kata Bambang saat ditemui wartawan dalam acara Digiral Economy Forum 2025 di Jakarta, Selasa.
Bambang mengaku belum mengetahui secara pasti aturan resmi terkait rangkap jabatan dalam struktur kepemimpinan Danantara.
"(Soal) rangkap jabatan saya terus terang belum baca ini aturannya ya," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, struktur kepemimpinan Danantara saat ini dipimpin oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi RI Rosan Roeslani sebagai Group CEO.
Rosan akan dibantu oleh Wakil Menteri BUMN Donny Oskaria sebagai chief operational officer (COO), serta Pandu Sjahrir sebagai chief investment officer (CIO).
Selain itu, Menteri BUMN Erick Thohir ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara, didampingi Wakil Ketua Dewan Pengawas Muliaman Hadad.
Selain menyoroti komitmen dalam struktur manajemen Danantara, Bambang juga menyatakan dukungannya terhadap transparansi dalam pengelolaan badan investasi tersebut.
Ia setuju dengan usulan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) agar Danantara memiliki situs web khusus yang menyajikan keterbukaan laporan kinerja, target, dan kebijakan investasi ke depan.
"Oh iya, jelas, harus jelas dan tentunya proses keterbukaan, proses untuk sosialisasi, karena mungkin sentimen ini sempat muncul karena ini (Danantara) kan hal baru buat Indonesia," terangnya.
Transparansi ini diharapkan dapat memastikan bahwa pengelolaan investasi negara berjalan sesuai prinsip tata kelola yang baik, sebagaimana diatur dalam Prinsip Santiago (Santiago Principles) yang menjadi standar bagi SWF di berbagai negara.
Adapun Danantara yang baru diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin lalu (24/2), akan mengelola aset hingga lebih dari 900 miliar dolar AS dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS.
Badan ini berperan sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia untuk mengelola investasi nasional.
Baca juga: Penasihat presiden berharap investasi lebih agresif dengan Danantara
Baca juga: Bambang Brodjonegoro jadi Penasihat Khusus Presiden bidang Ekonomi
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025