Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku memeriksa seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyusul kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang menimpa 63 siswa di tiga sekolah berbeda.
“Kami ingin memastikan bahwa pelayanan gizi berjalan dengan baik,” kata Juru bicara Pemrpov Maluku Kasrul Selang di Ambon, Senin.
Ia menegaskan, penyedia MBG wajib lebih teliti dan berhati-hati dalam menyiapkan makanan bagi siswa sesuai prosedur tetap.
“Pak Gubernur berulang kali mengingatkan penyelenggara SPPG atau dapur MBG agar lebih memperhatikan protap ini,” ujarnya.
Menurut dia, aspek kebersihan dan gizi harus menjadi perhatian utama. Keberadaan ahli gizi di setiap SPPG harus dimaksimalkan agar seluruh tahapan pengolahan makanan dilakukan secara profesional dan higienis.
“Program strategis nasional MBG ini harus benar-benar dinikmati oleh semua siswa, dan tidak boleh lagi menimbulkan masalah keracunan,” katanya.
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
Baca juga: BGN tekankan pentingnya penerapan SOP ketat di dapur program MBG
Ia melanjutkan bahwa Pemerintah Provinsi Maluku terus berupaya memastikan kebersihan SPPG agar pangan yang didistribusikan kepada masyarakat tetap aman dan sehat.
Langkah yang ditempuh antara lain dengan menetapkan standar sanitasi yang ketat, melakukan inspeksi rutin terhadap gudang penyimpanan dan sarana distribusi, serta memberikan pelatihan kepada petugas terkait tata kelola pangan yang higienis.
Upaya ini diperkuat melalui kolaborasi lintas sektor bersama dinas kesehatan, akademisi, dan pemerintah kabupaten/kota, serta melibatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar SPPG.
Hingga kini sudah ada 22 SPPG yang aktif beroperasi dengan sebaran di Kota Ambon tujuh, Maluku Tengah empat, Seram Bagian Barat lima, Buru Selatan dua, Kota Tual satu, Maluku Tenggara satu, dan Maluku Barat Daya satu.
Data yang dihimpun menyebutkan, kasus keracunan pertama terjadi di SMP Negeri Tepa, Kecamatan Babar Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya, menimpa 30 siswa. Kasus berikutnya dialami 17 siswa SDN 19 Tual.
Sehari kemudian, 16 siswa SD Inpres Passo, Kota Ambon, juga dilarikan ke rumah sakit setelah diduga keracunan MBG.
Dengan demikian, total siswa yang mengalami keracunan akibat program MBG di Maluku sepanjang September 2025 telah mencapai 63 orang.
Baca juga: Pemkot Pangkalpinang-BPOM lakukan pengawasan MBG
Baca juga: MBG, investasi masa depan bangsa yang tak boleh dihentikan
Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.