Batam (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memastikan seluruh korban ledakan kapal tanker di galangan PT ASL Shipyard Batam pada Rabu (15/10) terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJS-TK).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kepri Diky Wijaya memastikan seluruh korban mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Semua korban sudah terdaftar, alhamdulillah. Minggu ini akan dilakukan penyerahan santunan secara simbolis dari BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sekupang Kota Batam,” ujarnya saat dihubungi di Batam, Kamis.
Dari 31 korban yang tercatat, 10 orang dilaporkan meninggal dunia dan 21 lainnya dalam perawatan.
Diky menambahkan informasi bahwa dari 21 orang tersebut, satu orang kritis, lima orang dirawat di Unit Perawatan Intensif dan sisanya mengalami luka ringan.
Pemerintah daerah bersama BPJS Ketenagakerjaan telah memastikan seluruh peserta menerima hak perlindungan sesuai ketentuan program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Batam Sekupang Budi Pramono menjelaskan bahwa seluruh korban yang terdaftar akan mendapatkan manfaat perlindungan penuh.
Baca juga: Kapal tanker MT Federal II terbakar di galangan ASL
“Semua peserta telah dilindungi dalam program JKK. Biaya pengobatan dan perawatan ditanggung sepenuhnya oleh BPJS-TK,” katanya.
Ia merinci, bagi korban meninggal dunia ahli waris berhak atas santunan sebesar 48 kali upah terakhir, santunan berkala, serta beasiswa pendidikan bagi anak peserta hingga perguruan tinggi dengan total manfaat mencapai Rp174 juta.
Sementara korban luka akan memperoleh perawatan medis tanpa batas biaya hingga sembuh, Santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB), serta rehabilitasi medis dan vokasional bila diperlukan.
Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura yang meninjau langsung lokasi galangan dan para korban di rumah sakit menyampaikan keprihatinannya atas musibah tersebut.
“Saya sudah ke ASL, melihat kapal dan menanyakan langsung soal prosedur safety. Mereka menyebut sudah sesuai standar, tapi tetap harus dievaluasi. Kami akan berkoordinasi dengan Disnakertrans Kepri untuk audit mendalam agar kejadian serupa tidak terulang. Ini sudah kedua kalinya terjadi di kapal yang sama,” kata dia.
Ia juga memastikan bahwa Pemprov Kepri dan Pemkot Batam terus mengawal kondisi para korban.
“Kami sudah lihat enam pasien di rumah sakit, beberapa mengalami luka bakar cukup serius. Mudah-mudahan ada yang segera pulih dalam satu-dua hari ini. Kami juga berterima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan yang cepat tanggap memastikan seluruh hak peserta terpenuhi,” tambahnya.
Baca juga: Tim DVI Polda Kepri selesai identifikasi 10 korban kebakaran kapal
Baca juga: Kapolda pastikan kebakaran kapal tanker di galangan ASL diselidiki
Pewarta: Amandine Nadja
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































