Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto memberikan dukungan dan apresiasi terhadap implementasi Program Diktisaintek Berdampak yang dilaksanakan oleh Universitas Sahid (Usahid).
Hal tersebut disampaikan Brian dalam kegiatan Wisuda Ke-52 Usahid yang dihadiri oleh sekitar 2.000 orang tamu undangan termasuk 346 wisudawan/wisudawati di Jakarta, Sabtu.
"Saya mengapresiasi komitmen Universitas Sahid dalam mengimplementasikan Program Diktisaintek Berdampak yang sejalan dengan visi Kementerian untuk menghasilkan lulusan yang lebih relevan, inovatif, dan kreatif," kata Mendiktisaintek melalui keterangan tertulis.
Menteri Brian menekankan pentingnya kerja sama antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang responsif terhadap kebutuhan pasar kerja dan tantangan global.
Baca juga: "Diktisaintek Berdampak" diluncurkan pada peringatan Hardiknas 2025
Menurut dia, transformasi sistem pendidikan yang dilakukan Usahid melalui penerapan kurikulum berbasis Outcome-Based Education menunjukkan keseriusan institusi tersebut dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
"Program seperti matching fund dan triple helix yang dijalankan Usahid merupakan contoh konkret bagaimana perguruan tinggi dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat riset dan inovasi," ujarnya.
Rektor Universitas Sahid Prof Giyatmi melaporkan bahwa Usahid telah melaksanakan Program Diktisaintek Berdampak sejak kurikulum prodi 2020 dan pada tahun 2024 telah melakukan evaluasi serta memberlakukan kurikulum berbasis Outcome-Based Education di seluruh proses pendidikan.
Baca juga: Mendiktisaintek: Pendidikan tinggi memegang kunci Indonesia Emas 2045
"Kami telah menjalankan berbagai kegiatan seperti pertukaran pelajar antarperguruan tinggi, magang industri, penelitian di luar kampus, magang studi independen bersertifikat, dan kegiatan lainnya," jelasnya.
Lebih lanjut, Giyatmi menambahkan bahwa pada tahun akademik 2024/2025, Usahid melakukan transformasi dengan merevisi kebijakan yang lebih relevan untuk pengembangan kurikulum, peningkatan kualitas tenaga kependidikan, penguatan sistem informasi akademik, serta memperkuat riset dan inovasi.
Adapun tahun akademik 2024/2025 juga menjadi tonggak sejarah bagi Usahid dengan diperolehnya izin untuk tiga program studi baru, yaitu Pariwisata (S1), Magister Manajemen Lingkungan (S2), dan Magister Ilmu Hukum (S2), sehingga total program studi menjadi 15.
Baca juga: Kemdiktisaintek: Kampus Berdampak untuk transformasi perguruan tinggi
Menurut Giyatmi, kegiatan Wisuda Ke-52 Universitas Sahid ini mencerminkan komitmen perguruan tinggi dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia serta mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui pengembangan sumber daya manusia unggul.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025