Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan siap mengadakan 23 pergelaran wayang di Museum Wayang sepanjang tahun 2025.
"Pada tahun 2025 ada 23 pergelaran wayang rutin yang akan kami laksanakan di ruang pergelaran wayang. Jadwalnya silahkan lihat media sosial Museum Wayang di Instagram maupun di TikTok," ujar Kepala Unit Pengelola Museum Seni Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Sri Kusumawati di Jakarta, Rabu.
Sebelum pandemi COVID-19, pagelaran wayang yang ditampilkan telah menjadi kegiatan rutin setiap hari Minggu dengan lakon, jenis wayang, dan dalang yang berbeda-beda.
Baca juga: DKI gunakan teknologi imersif di Museum Wayang
Namun, sejak adanya pandemi COVID-19, pergelaran wayang dihentikan sementara.
Menurut Sri, pertunjukan wayang kembali diadakan pada tahun 2022 guna meningkatkan antusiasme masyarakat untuk berkunjung ke museum dan mengenal seni budaya Indonesia, khususnya wayang.
Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat menarik minat untuk mengenal lebih dekat sejarah dan budaya di Indonesia.
Adapun harga tiket masuk Museum Wayang saat ini sebesar Rp10.000/orang untuk dewasa pada hari biasa, namun sebesar Rp15.000/orang pada akhir pekan.
Sementara untuk pelajar dan anak-anak Rp5.000, lalu untuk pengunjung asing Rp50.000 baik di hari biasa maupun akhir pekan.
Baca juga: Pembaruan Museum Wayang untuk wujudkan Jakarta sebagai pusat budaya
Tahun ini, pagelaran wayang kulit diadakan pada bulan Januari dengan lakon "Berdirinya Kerajaan Amarta" dan dengan dalang "Ki Sutrisno". Pertunjukan ini diselenggarakan dalam rangka meriahkan peresmian wajah baru Museum Wayang.
Menurut dia, bagi masyarakat yang belum bisa datang langsung ke Museum Wayang, masih bisa menyaksikan secara daring melalui kanal Youtube Museum Wayang.
Selain di Museum Wayang, kata dia, Pemprov DKI juga berencana mengadakan pergelaran wayang di ruang publik.
"Jadi, kami juga pagelaran di ruang publik untuk masyarakat luas," kata Sri.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
