Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik mencatat produksi padi DKI Jakarta sepanjang Januari hingga Desember 2024 mencapai 2.306,54 ton gabah kering giling (GKG) atau turun 13,75 persen dibandingkan tahun 2023.
"Jadi total produksi padi kita itu tercatat sebesar 2.306,54 ton," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Senin.
Dia menyebutkan bahwa penurunan produksi padi mencapai sebesar 13,75 persen dibandingkan produksi padi tahun sebelumnya di 2023. "Tahun 2023 kita mencatat produksi padi sebesar 2.674,26 ton," katanya.
Adapun berdasarkan wilayah, total produksi padi tertinggi selama tahun 2024 berasal dari Jakarta Utara sebesar 2.007,11 ton GKG, diikuti Jakarta Timur sebesar 158,68 ton GKG dan Jakarta Barat sebesar 140,75 ton GKG.
Baca juga: Jaktim gaungkan "urban farming" untuk cegah "panic buying"
Pada tahun yang sama, penurunan produksi padi terjadi di seluruh wilayah produsen padi, yakni Jakarta Timur sebesar 36,82 persen, Jakarta Barat sebesar 23,65 persen dan Jakarta Utara sebesar 10,35 persen.
Lalu, apabila produksi padi dikonversikan menjadi beras, maka produksi padi sepanjang Januari hingga Desember 2024 setara dengan 1.359,57 ton atau mengalami penurunan 216,80 ton (13,75 persen) dibandingkan 2023 yang sebesar 1.576,37 ton.
Kemudian, terkait luas panen padi pada tahun 2024, tercatat mencapai 498,31 hektare atau turun 44,62 hektare dibandingkan tahun 2023 yang memiliki luas 542,93 hektare.
Sementara itu, untuk Januari 2025, produksi padi diperkirakan sebesar 115,33 ton GKG dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2025 mencapai 463,69 ton GKG.
Baca juga: DKI tanam padi di Jawa Timur
Lalu, untuk produksi beras pada Januari 2025 diperkirakan sebanyak 67,98 ton. Sedangkan potensi produksi beras sepanjang Februari hingga April 2025 sebesar 273,32 ton.
"Tentunya ini adalah angka sementara mengingat Februari sampai dengan April ini menggunakan angka potensi luas panen dan juga rata-rata produksi," ujar Hasanudin.
Adapun luas panen padi pada Januari 2025 mencapai 24,39 hektare di dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2025 diperkirakan seluas 96,58 hektare.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025