Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, siap mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD agar tepat sasaran.
"Pemerintah Kota Madiun siap untuk membantu dan menyukseskan Program MBG bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD tersebut," ujar Wakil Wali Kota Madiun Bagus Panuntun saat mendampingi kunjungan kerja Menteri Dukbangga/Kepala BKKBN Wihaji di Madiun, Rabu.
Menurut dia, pemda memang memiliki sejumlah tugas dalam hal itu, seperti penyiapan data sasaran, petugas pendistribusian, hingga terlibat dalam pengawasan.
"Pemkot Madiun dalam hal ini akan terus mempersiapkan diri termasuk penyiapan data dan lain sebagainya," kata dia.
Baca juga: Menteri Wihaji tinjau simulasi Makan Bergizi Gratis bumil di Madiun
Program MBG tambahan untuk ibu hamil dan ibu menyusui memang membutuhkan perlakuan berbeda, sebab pendistribusian akan dilakukan ke tempat tinggal sasaran. Berbeda dengan MBG anak sekolah yang cukup diantar ke lokasi sekolah.
"Oleh karena itu, butuh kendaraan dan petugas pendistribusian. Dalam hal ini, sesuai hasil simulasi, MBG tambahan akan melibatkan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang merupakan kader BKKBN. Mereka akan menggunakan kendaraan dinas yang sebelumnya untuk penyuluhan keluarga," ujarnya.
Personel yang dilibatkan tidak hanya dari Dinas Kesehatan Kota Madiun, namun juga dari instansi lain. Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Madiun juga melakukan pendataan terhadap sasaran Program MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita non-PAUD.
Baca juga: Menteri Kependudukan: MBG ibu hamil dan balita dilakukan bertahap
Data Dinkes Kota Madiun menyebutkan ibu hamil tercatat sekitar 2.000 orang, ibu menyusui 2.000 orang, serta balita 8.000 anak.
"Arahan dari Bapak Menteri juga penting untuk pengawasannya. Jangan sampai MBG ini tidak tepat sasaran. Misalnya, sasaran balita, ya harus dimakan si balitanya. Bukan dimakan ibunya. Demikian juga yang sasaran ibu hamil dan menyusui ya harus dimakan ibunya, jangan dimakan suaminya," kata dia.
Wawali menyebut bertambahnya sasaran MBG tentu dibutuhkan tambahan dapur umum. Hitungan saat ini setidaknya butuh sekitar 17 dapur umum lagi untuk memenuhi MBG anak sekolah dan tambahan. Saat ini, baru satu dapur yang dioperasikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Madiun yang melayani sebanyak 3.000 siswa.
Baca juga: Mendukbangga: Jangan sampai MBG untuk ibu hamil-balita dimakan ayahnya
"Prinsipnya Pemkot Madiun siap berkolaborasi dan membantu, agar program andalan Presiden Prabowo Subianto tersebut berjalan baik dan semua sasaran mendapatkan pemenuhan gizi yang diutuhkan," katanya.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025