Denpasar (ANTARA) - Pemkot Denpasar membentuk tim gabungan yang bertugas melakukan verifikasi terhadap data warga terdampak banjir untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran di empat kecamatan.
Adapun beberapa obyek yang disasar yakni rumah, pasar, pura, serta fasum/fasos lainnya.
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Denpasar, Selasa, mengungkapkan tim ini terdiri atas Organisasi Perangkat Daerah, camat, lurah, yang berfokus memvalidasi data rumah warga, sekolah, dan pura yang mengalami kerusakan.
“Proses verifikasi ini sangat penting agar bantuan bisa segera turun,” ujarnya.
Menurut Jaya Negara, pembagian wilayah kerja akan diterapkan agar proses pendataan berjalan lebih cepat. Tujuannya, bantuan dari pemerintah pusat bisa segera menjangkau masyarakat yang membutuhkan.
Baca juga: Kemenko IPK lakukan asesmen terkait infrastruktur pascabanjir di Bali
BNPB, kata dia, menekankan setiap rumah terdampak harus diklasifikasikan apakah rusak ringan, sedang, atau berat. Dari kemarin, tim Pengkajian, Perbekel/Lurah sudah mulai turun melakukan verifikasi lapangan.
Data hasil pendataan tersebut nantinya akan divalidasi kembali sebelum diajukan ke pemerintah pusat.
Pemkot Denpasar akan mempercepat langkah agar korban banjir segera mendapat bantuan.
Berdasarkan data hasil verifikasi per Selasa (16/9), kerusakan rumah, pura, pasar dan fasilitas lainnya dibagi menjadi tiga kategori yakni ringan, sedang, dan berat.
Adapun data verifikasi yang telah masuk di empat kecamatan tercatat sebanyak 883 kerusakan.
Di Kecamatan Denpasar Utara jumlah kerusakan sebanyak 675 bangunan, yakni kerusakan rumah kategori ringan tercatat nihil, sedang sebanyak lima rumah dan rusak berat tercatat sebanyak 221 rumah.
Baca juga: Pemkot Denpasar berikan kebutuhan sekolah bagi siswa terdampak banjir
Baca juga: Pemkot Denpasar: Status darurat bencana beralih ke tahap pemulihan
Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.