Pemkot Cirebon apresiasi perjalanan 'Thudong' sebagai wujud toleransi

5 hours ago 4
Kehadiran para biksu membuktikan bahwa Cirebon adalah kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan keberagaman

Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, menyampaikan apresiasi atas perjalanan spiritual 36 biksu Thudong yang singgah selama tiga hari di kota itu sebelum melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Wali Kota Cirebon Effendi Edo di Cirebon, Rabu, mengatakan kegiatan spiritual tersebut sebagai simbol nyata toleransi antarumat beragama dan bentuk penghormatan terhadap keberagaman yang telah lama hidup di Kota Cirebon.

“Kami sangat mengapresiasi perjalanan spiritual ini. Kehadiran para biksu membuktikan bahwa Cirebon adalah kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan keberagaman,” katanya.

Ia menyebutkan masyarakat Cirebon selama ini telah hidup berdampingan dalam keberagaman budaya dan agama, sehingga mampu menerima kehadiran para biksu dengan penuh penghormatan.

Pihaknya berharap kegiatan serupa, dapat terus dilakukan di tahun-tahun mendatang sebagai bentuk penguatan kerukunan antarumat beragama dan promosi nilai-nilai toleransi di tengah masyarakat.

Baca juga: Jateng siap sambut biksu Thudong peringati Waisak

Ia menyebutkan para biksu Thudong saat ini sudah melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur. Adapun kegiatan pelepasannya dilakukan di Lapangan Kebumen, Kota Cirebon.

“Sejak pagi, ratusan warga dan pelajar memadati lokasi pelepasan. Mereka tampak antusias memberikan salam hormat dan semangat kepada para biksu yang akan melanjutkan perjalanan panjang menuju Magelang,” katanya.

Sementara itu Ketua Thudong Internasional 2025 Prabu Diaz menjelaskan para biksu tersebut berasal dari Thailand, Singapura, Malaysia, dan Indonesia, serta telah menempuh ribuan kilometer perjalanan dengan berjalan kaki.

“Selama di Cirebon, para biksu mengunjungi sejumlah tempat ibadah seperti Gereja Santo Yoseph, Markas Macan Ali, Vihara Dewi Welas Asih, dan Keraton Kasepuhan,” katanya.

Ia mengatakan kunjungan lintas iman tersebut bertujuan mempererat hubungan antarkeyakinan, serta menyebarkan pesan damai melalui praktik spiritual yang dijalani para biksu.

Menurut dia, ritual Thudong bukan sekadar perjalanan fisik, namun merupakan latihan pengendalian diri, ketekunan, dan kesabaran yang mendalam secara spiritual.

“Para biksu dijadwalkan tiba di Candi Borobudur pada Sabtu (10/5), dua hari sebelum puncak perayaan Hari Raya Waisak yang akan berlangsung pada 12 Mei 2025,” ucap dia.

Baca juga: Biksu: Manusia harus akui keserakahan untuk bisa berdamai dengan hidup

Baca juga: Puluhan biksu melakukan pengambilan air berkah Waisak di Umbul Jumprit

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |