Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, berhasil memenuhi permintaan Pemerintah Pusat terkait kuota anak untuk program perdana Sekolah Rakyat (SR) di daerah tersebut.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Natuna, Puryanti di Natuna, Senin mengatakan, Pemerintah Pusat mengamanatkan Pemkab Natuna untuk menyelenggarakan Program Sekolah Rakyat tahap 1C, dengan target 100 siswa.
Pada pelaksanaan perdana ini, dibentuk empat rombongan belajar (rombel), yakni satu rombel untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), dua untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan satu untuk Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Awalnya direncanakan dua rombel untuk SD, tetapi karena anak-anak masih kecil dan orang tua merasa berat melepas mereka, akhirnya kami ubah menjadi dua rombel untuk jenjang SMP," ucap dia.
Baca juga: Pemkab Natuna rampungkan pendataan calon siswa Sekolah Rakyat
Puryanti menambahkan, penyediaan guru menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat. Idealnya, Sekolah Rakyat perdana ini membutuhkan 36 orang guru, sedangkan jumlah minimal sebanyak 23 orang termasuk satu kepala sekolah.
Selain guru, akan disiapkan pula tenaga pendukung seperti juru masak, pengasuh anak, dan satuan pengamanan (Satpam). Jumlah ideal masing-masing untuk juru masak dan satpam adalah empat orang.
Di asrama juga dibutuhkan satu wali untuk asrama putra dan satu untuk asrama putri. Para siswa juga akan diasuh oleh satu pengasuh untuk 10 anak. Jadi, diperkirakan ada 10 wali asuh untuk pelaksanaan perdana ini.
"Namun, hasil evaluasi Kementerian Sosial menunjukkan satu wali asuh tidak cukup untuk menjaga 10 anak selama 24 jam penuh. Karena itu, dibutuhkan sistem dua shift, sehingga diperlukan dua wali asuh untuk setiap 10 anak," ujar dia.
Ia memastikan seluruh calon siswa Sekolah Rakyat telah diverifikasi sebagai anak yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Ekstrem Nasional (DTSEN), karena telah dilakukan validasi oleh timnya di lapangan.
Baca juga: Disdikbud Natuna: Pelaksanaan perdana Sekolah Rakyat butuh 33 guru
Proses pendataan ini juga disertai dengan sosialisasi dan edukasi kepada anak serta orang tua atau wali, agar mereka memahami tujuan dan mekanisme program Sekolah Rakyat.
Sebagai bentuk komitmen, anak dan orang tua yang bersedia mengikuti program ini menandatangani kesepakatan bersama dengan Pemkab Natuna.
"Tahun ajaran baru Sekolah Rakyat di Natuna dijadwalkan dimulai pada akhir Agustus atau awal September 2025. Program ini akan menerapkan sistem berasrama, di mana siswa tinggal dan belajar di lingkungan sekolah," ucap dia.
Untuk pelaksanaan perdana, Sekolah Rakyat akan menggunakan Gedung Asrama Haji Natuna. Gedung ini dipilih karena memiliki fasilitas yang cukup memadai, sambil menunggu pembangunan gedung khusus SR.
Asrama Haji sudah diperbaiki, dimodifikasi, dan dilengkapi peralatannya untuk mendukung pelaksanaan SR. Saat ini gedung sudah siap digunakan dan akan segera diserahkan kepada Pemkab Natuna.
"Serah terima gedung dijadwalkan berlangsung pada tanggal 5 Agustus 2025, karena seluruh proses perbaikan telah selesai," katanya.
Baca juga: Pemerintah pusat perbaiki Asrama Haji Natuna untuk Sekolah Rakyat
Baca juga: Pemkab Natuna verifikasi dan validasi calon siswa sekolah rakyat
Baca juga: Pemkab Natuna siapkan asrama haji jadi lokasi sementara Sekolah Rakyat
Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.