Pemkab Kubu Raya salurkan bantuan untuk 500 KK terdampak banjir

3 hours ago 2
...Kami berharap bantuan ini bisa sedikit meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir, kata Ahmad Kholil

Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya, Kalimantan Barat menyalurkan bantuan bahan makanan pokok kepada 500 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir di Kecamatan Sungai Ambawang dan Kecamatan Kuala Mandor B.

"Sebanyak dua ton bantuan beras kembali disalurkan kepada masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Kamis (6/2/2025). Bantuan kali ini menyasar warga di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Sungai Ambawang," kata Sekda Kubu Raya Yusran Anizam di Sungai Raya, Kamis, (6/2).

Yusran mengatakan, sebelumnya, pada Senin lalu, bantuan makanan telah diberikan kepada 500 kepala keluarga di desa tersebut. Kini, bantuan tambahan berupa beras kembali didistribusikan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir.

Bantuan ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Muzdalifah Tour dan Travel, Ikatan Keluarga Besar Madura Kalbar (IKBM) Kalbar, serta Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalbar.

"Mengingat kondisi akses darat yang sulit akibat banjir, distribusi bantuan dilakukan menggunakan transportasi air melalui Sungai Landak," katanya.

Di tempat yang sama, Direktur PT Muzdalifah, Ahmad Kholil menyampaikan harapannya agar bantuan ini dapat membantu masyarakat yang tengah menghadapi dampak bencana banjir.

"Kami berharap bantuan ini bisa sedikit meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir," kata Ahmad Kholil.

Terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menilai bahwa bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di Kalbar baru-baru ini disebabkan oleh faktor lingkungan, bukan semata-mata curah hujan tinggi.

"Curah hujan yang tinggi hanya sebagai pemicu banjir saja. Namun, akar permasalahan terjadinya bencana banjir di Kalbar ini dikarenakan faktor lingkungan kita yang mulai tidak bersahabat dengan kita dan ada kemungkinan juga kita tidak bersahabat dengan lingkungan kita," kata Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel.

Menurut Daniel, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk mencari solusi yang tepat dalam menangani banjir.

"Jika aliran air ini tidak memiliki ruang, maka air hujan yang deras akan menggenang di mana saja, memicu bencana banjir di sejumlah wilayah di Kalbar," tuturnya.

Baca juga: Situbondo tetapkan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi

Berdasarkan laporan BPBD kabupaten/kota di Kalbar pada 5 Februari 2025, masih ada beberapa kabupaten yang terendam banjir genangan, seperti di Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang; Desa Panaroba dan Lingga, Kecamatan Sungai Ambawang; serta beberapa desa di Kecamatan Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya; dan di Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau.

Baca juga: Menko PMK pastikan efisiensi anggaran tak ganggu penanganan bencana

"Dari tujuh kabupaten yang terdampak, terdapat 195 desa di 55 kecamatan dengan 52.953 Kepala Keluarga (KK) atau 233.629 jiwa yang terdampak bencana banjir. Hingga saat ini masih ada pengungsi di Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, yang mengungsi di rumah keluarga dan kerabat karena pengungsian dilakukan secara mandiri," kata Daniel.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |