Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengapresiasi dua pelajar SMKN kabupaten ini yang telah menemukan dan mengembalikan fragmen kepala Ganesha yang sempat dijarah oleh massa.
"Alhamdulillah sudah diantar oleh dua adik SMKN, diantar ke wisma tamu (milik Pemkab Kediri) dan sudah kami terima," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Mustika Prayitno Adi di Kediri, Kamis.
Ia menyebut, pelajar itu menemukan fragmen tersebut di sekitar sekolah mereka tergeletak begitu saja di dekat sekolah mereka, SMKN Ngasem, Kabupaten Kediri. Awalnya, dua pelajar itu tahu saat hendak berangkat sekolah, dan kemudian hingga pulang sekolah ternyata barang itu masih di lokasi semula.
Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke ibu salah satu pelajar yang juga seorang pegawai pemkab, dan memintanya agar diantar langsung pemkab untuk diperiksa.
Baca juga: Kemenbud fokus perbaiki tata kelola museum lewat DAK non-fisik 2026
Hasilnya, temuan itu memang fragmen kepala Ganesha yang sempat hilang karena dijarah massa, pada Sabtu (30/8) malam.
"Memang itu fragmen kepala Ganesha yang kami tunggu. Alhamdulillah sudah kembali, sudah diamankan. Saya apresiasi kepada adik Kiki dan temannya yang tadi telah ada itikad baik mengantarkan. Yang bersangkutan menemukan dekat parkiran di SMK-nya," kata dia.
Mustika menambahkan, fragmen itu sangat berharga sebab peninggalan zaman dahulu, abad ke-10. Kondisi fragmen saat ditemukan juga dalam keadaan baik dan tidak ada kerusakan.
Pihaknya mengatakan hingga kini yang belum kembali adalah wastra batik, yang merupakan prototipe batik khas Kediri. Namun, nilai historis tidak sebesar fragmen tersebut. Untuk wastra batik baru dibuat sekitar 2020.
Baca juga: Giring sebut Karya musik Garam dan Madu sebagai keterbukaan budaya
Ia menambahkan, saat ini untuk pembersihan lokasi museum yang juga ikut dihancurkan massa sudah dilakukan. Berbagai benda purbakala juga sudah diamankan termasuk fragmen Kepala Ganesha tersebut.
Pihaknya menyebut, pemkab sebenarnya sudah membangun museum rintisan yang berada di Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Namun, saat ini masih banyak pekerjaan rumah yang diselesaikan misalnya masih proses untuk pembuatan pagar dan lain-lain.
Ia berharap agar museum yang baru dibangun itu bisa tuntas, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai lokasi penyimpanan benda purbakala.
Sebelumnya, mayoritas benda peninggalan purbakala yang ditemukan disimpan di museum yang berada area Pemkab Kediri, tepatnya belakang kantor DPRD Kabupaten Kediri. Lokasi itu turut menjadi sasaran amukan massa.
Baca juga: Kemenbud ajukan tambahan pagu 2026 Rp4,28 triliun, berikut rinciannya
Insiden yang terjadi pada Sabtu (30/8) malam itu berawal dari aksi massa di Mapolres Kediri Kota. Awalnya aksi berlangsung damai, namun menjelang malam massa anarkis.
Selain merusak ruangan di Mapolres Kediri Kota, massa juga membakar sejumlah kendaraan, merusak fasilitas di bagian layanan Satlantas Polres Kediri.
Massa juga membakar gedung DPRD Kota Kediri, kemudian massa ke Pemkab Kediri, membakar gedung Pemkab serta DPRD Kabupaten Kediri. Lokasinya berdampingan, sehingga keduanya menjadi sasaran amukan massa.
Baca juga: Menganyam kisah Nusantara di The Indonesia Broadway
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.