Medan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Karo, Sumatera Utara, menyatakan pengunjung Festival Bunga dan Buah Tanah Karo 2025 di wilayah itu mencapai 80.000 orang.
"Pengunjung yang hadir di festival itu sebagian besar dari Karo, selebihnya Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang, maupun Kabupaten Langkat dan daerah lainnya," ujar Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Karo Munarta Ginting di Medan, Minggu.
Munarta melanjutkan festival tahunan yang diselenggarakan dari 31Juli - 2 Agustus 2025 tersebut, paling ramai pengunjung pada hari pertama yang mencapai sekitar 50.000 orang.
Menurut dia, pengunjung ramai melihat karnaval festival bunga dan buah tersebut karena wisatawan dimanjakan dengan hasil bumi Karo yang dipamerkan dan berbagai kegiatan pertunjukan musik yang dihadiri Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha.
Ajang yang digelar di Open Stage Taman Menjuah Juah Berastagi selama tiga hari itu juga diisi penampilan seni musik, tarian, makan buah gratis dan business matching, berbagai kegiatan lainnya.
"Tahun ini adanya business matching dan coaching clinik tentang produk hasil pertanian Karo. Jadi pihak eksportir mempertemukan dengan pelaku UMKM untuk bekerja sama," ucap dia.
Munarta menambahkan festival itu menghasilkan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Karo dan pihak eksportir ke depan untuk menampung produk hasil Karo dan mencoba pasar ritel modern.
"Secara keseluruhan diperkirakan perputaran uang selama kegiatan festival bunga dan buah mencapai Rp6 miliar yang melibatkan 110 pelaku UMKM, jadi ada peningkatan perekonomian di wilayah ini," ucap dia.
Ia mengatakan untuk ke depan, Pemkab Karo akan melakukan kerja sama dengan konsulat yang ada di Medan dalam mempromosikan festival tersebut.
Hal ini sebagai peningkatan jumlah wisatawan mancanegara untuk datang ke Karo, selain melihat keindahan alam dan menunjukkan hasil pertanian dan budaya.
Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha sebelumnya mengatakan bahwa sejarah mencatat Kabupaten Karo punya andil besar bagi Indonesia.
Dari sektor pertanian, lanjut dia, Karo berkontribusi besar memasok produk hortikultura, lalu sektor pariwisata yang diperhitungkan dan memiliki catatan sejarah nasional.
"Karo berkontribusi besar untuk Indonesia, pertanian, pariwisata. Juga sejarah, karena di sini Soekarno dan Hatta pernah diasingkan. Nenek moyang Karo membantu sekuat tenaga memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia," kata Giring.
Baca juga: Gubernur Sumut: Festival bunga dan buah geliatkan ekonomi di Karo
Baca juga: DEN sebutkan Kawasan Ekonomi Khusus Danau Toba prioritas diwujudkan
Baca juga: Jasamarga kembali lakukan pemeliharaan Jalan Tol Belmera Sumut
Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.