Bangkalan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur menemukan minyak goreng yang dijual pedagang di sejumlah pasar tradisional dan toko kelontong di wilayah itu tidak sesuai takaran.
"Temuan ini sesuai dengan hasil pemantauan dan inspeksi mendadak yang dilakukan oleh tim gabungan Pemkab Bangkalan dalam tiga hari terakhir ini," kata Kepala Bidang (Kabid) Metrologi pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskop Umdag) Pemkab Bangkalan Delly Septiana di Bangkalan, Jawa Timur, Sabtu.
Ia menuturkan, tim gabungan Pemkab Bangkalan dalam tiga hari terakhir ini melakukan inspeksi mendadak ke tiga pasar tradisional di Bangkalan, yakni Pasar Ki Lemah Duwur, Pasar Kamal, dan Pasar Bancaran.
Selain memantau harga kebutuhan bahan pokok, tim yang terdiri atas Dinas Koperasi, polisi dan TNI ini juga mengambil sampel minyak goreng yang dijual pada penjual bahan pokok di tiga pasar tradisional tersebut.
Tim mengambil sampel minyak goreng yang dikemas dalam 1 liter botol. Namun, setelah dilakukan pengecekan tidak sesuai dengan takaran.
"Jadi isi minyak goreng tersebut tidak sesuai dengan takaran yang tertulis di botol. Yang tertulis 1 liter, tapi isinya tidak sampai 1 liter," kata Delly.
Di Pasar Tradisional Ki Lemah Duwur, tim Pemkab Bangkalan menemukan volume minyak goreng yang diproduksi CV Karya Damai Sejahtera tidak sesuai dengan keterangan di label, yakni ada selisih 300 mililiter.
Demikian juga minyak goreng merk Minyakita kemasan refill produksi PT Wilmar Nabati Indonesia, juga tidak sesuai takaran.
"Ada selisih 100 milimeter pada minyak goreng merk Minyakita yang diproduksi UD Jaya Abadi saat kami sidak," katanya.
Khusus Minyakita yang diproduksi CV Aneka Sawit Sukses Sejahtera yang dijual para pedagang Pasar Bancaran, Bangkalan, menurut Delly Septiana juga tidak sesuai takaran.
"Temuan ini telah kami laporkan ke Pemprov Jatim agar segera ditindak lanjuti, karena yang jelas sangat merugikan masyarakat," katanya.
Baca juga: Mendag tegaskan kontrol produksi Minyakita cegah kecurangan terulang
Baca juga: Mentan temukan 7 perusahaan kurangi volume MinyaKita di Surabaya
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025