Pemkab Agam terbitkan 1.223 dokumen kependudukan bagi korban bencana

1 hour ago 1
Dokumen kependudukan itu kami terbitkan semenjak beberapa hari kejadian sampai Rabu (24/12). Ini suatu kewajiban bagi kami, karena saat kejadian mereka hanya menyelamatkan jiwa

Lubuk Basung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatera Barat (Sumbar), membantu menerbitkan 1.223 dokumen kependudukan bagi korban bencana hidrometeorologi setelah hilang terseret banjir bandang atau rusak terendam banjir.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Agam Dedi Asmar di Lubuk Basung, Kamis, mengatakan 1.233 dokumen kependudukan yang diterbitkan itu berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) 762 lembar, 117 Akte Kematian, 214 Kartu Keluarga, serta Akte Kelahiran dan Kartu Identitas Anak 18 lembar.

"Dokumen kependudukan itu kami terbitkan semenjak beberapa hari kejadian sampai Rabu (24/12). Ini suatu kewajiban bagi kami, karena saat kejadian mereka hanya menyelamatkan jiwa," kata Dedi Asmar.

Ia mengatakan pelayanan dokumen kependudukan tersebut langsung dilakukan di nagari atau desa dengan menurunkan petugas dan peralatan. Warga tidak perlu mengurus surat kehilangan dari kepolisian dan langsung diterbitkan.

Baca juga: BNPB: Korban banjir Sumatera terima huntap lengkap dengan sertifikat

Disdukcapil Agam melakukan pelayanan di daerah terdampak bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, di Tiku, Bawan, Bayua, Salareh Aia Utara, Bancah, Salareh Aia Timur, dan Malalak.

Namun di Malalak, kata dia, pelayanan bakal dilakukan diagendakan mengingat jaringan internet dan listrik terganggu, termasuk akses ke lokasi masih terputus.

"Saat ini jaringan sudah nyala dan akses sudah terbuka, sehingga bakal kita agendakan. Kita juga dibantu Starlink dari kementerian," kata Dedi Asmar.

Ia menambahkan program ini merupakan pelayanan jemput bola yang dilakukan untuk memudahkan para korban dalam mendapatkan dokumen kependudukan, yang sangat penting dalam pendataan korban banjir terkait bantuan rumah atau kebutuhan lainnya.

"Untuk itu kami membuka pelayanan di setiap nagari yang terdampak, karena pelayanan apapun, Nomor Induk Kependudukan (NIK) sangat dibutuhkan," katanya.

Baca juga: BNPB targetkan huntara di Agam selesai sebelum siswa masuk sekolah

Selain membantu penertiban dokumen kependudukan, Disdukcapil Agam juga menurunkan tim dan peralatan untuk melakukan identifikasi korban yang meninggal dunia menggunakan sidik jari.

"Kehadiran tim di lapangan sangat membantu pihak kepolisian dalam identifikasi korban meninggal dunia," katanya.

Salah seorang warga Salareh Aia Palembayan, Herman, mengatakan sangat terbantu dengan pelayanan jemput diberikan Disdukcapil Agam, sehingga dokumen kependudukan yang hilang bisa diurus secepat mungkin

"Kami sangat terbantu dengan program tersebut dan syarat yang diminta tidak ada," katanya.

Baca juga: Pemkab Agam lakukan validasi, korban meninggal 163 dan hilang 38 orang

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |