Tokyo (ANTARA) - Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi, Selasa (16/9) menyatakan akan maju dalam pemilihan ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa.
Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi juga memberi isyarat akan ikut serta dalam persaingan pemilihan ketua LDP tersebut.
“Saya akan mengerahkan seluruh pengalaman dan capaian saya untuk memimpin pemerintahan baru yang menghadirkan stabilitas sekaligus pertumbuhan,” tulis Hayashi di media sosial, menjelang pemungutan suara LDP, 4 Oktober mendatang untuk menggantikan Perdana Menteri Shigeru Ishiba yang akan lengser.
Hayashi (64), pernah menjabat sebagai menteri luar negeri, pertahanan, pendidikan, dan pertanian. Ia dipandang sebagai salah satu pakar kebijakan utama di LDP serta memiliki kedekatan dengan pendahulu Ishiba, Fumio Kishida.
Sementara itu, Koizumi yang berusia 44 tahun dan merupakan anggota DPR, mengatakan dalam konferensi pers bahwa ia sudah memberi tahu para pendukung lokal mengenai rencananya untuk maju.
“Saya ingin membangun langkah menuju pengumuman resmi,” kata Koizumi, putra mantan Perdana Menteri Junichiro Koizumi.
Sejauh ini, mantan menteri luar negeri Toshimitsu Motegi dan mantan menteri keamanan ekonomi Takayuki Kobayashi sudah mendeklarasikan pencalonan mereka.
Mantan menteri urusan dalam negeri Sanae Takaichi, yang berambisi menjadi perempuan perdana menteri pertama Jepang, juga diperkirakan akan mengumumkan pencalonannya pekan ini.
Takaichi dan Koizumi menempati posisi teratas dalam jajak pendapat media terbaru mengenai sosok yang dinilai paling layak memimpin partai.
Pemilihan ketua LDP semula dijadwalkan pada 2027, di akhir masa jabatan tiga tahun Ishiba.
Namun, jadwal dimajukan setelah Ishiba mengumumkan niat mundur awal bulan ini, menyusul kegagalan blok berkuasa mempertahankan kendali atas Majelis Tinggi dalam pemilu 20 Juli.
Sumber: Kyodo
Baca juga: LDP Jepang gelar pemilihan pemimpin pada 4 Oktober
Baca juga: Motegi dan Hayashi calonkan diri, perebutan kursi pimpinan LDP memanas
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
