Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata mengatakan telah menyiapkan berbagai program dan stimulus untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata.
“Untuk memastikan kebijakan ini berjalan efektif, kami akan terus mendorong promosi, serta melakukan sosialisasi dan pemantauan kepatuhan bersama OTA (agen perjalanan daring) dan para pemangku kepentingan," kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam Laporan Kinerja Bulanan di Jakarta, Sabtu.
Widiyanti menyebut stimulus yang dimaksud adalah paket ekonomi 8+4+5. Dua program di antaranya berkaitan langsung dengan pariwisata, yaitu insentif PPh 21 ditanggung pemerintah bagi pekerja di sektor pariwisata berpendapatan hingga Rp10 juta per bulan, serta program magang satu tahun dengan uang saku pemerintah bagi lulusan baru pendidikan pariwisata yang melibatkan 39 perusahaan dan telah membuka 457 lowongan.
Menjelang Natal dan Tahun Baru tahun 2025/2026, pemerintah juga menyiapkan stimulus berupa insentif perjalanan wisata melalui diskon transportasi darat, laut, dan udara untuk mendorong peningkatan perjalanan wisata dalam negeri.
Insentif tersebut berlaku 22 Desember 2025–10 Januari 2026 dengan potongan harga 13–14 persen untuk pesawat udara, 30 persen untuk kereta api, serta penghapusan biaya jasa pelabuhan untuk angkutan penyeberangan. Diskon 20 persen untuk angkutan laut berlaku 17 Desember 2025–10 Januari 2026.
Sementara terkait program pemerintah, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menambahkan bahwa saat ini capaian internasional sektor pariwisata Indonesia semakin membanggakan.
Pada 8 Oktober 2025, MICHELIN mengumumkan daftar penerima MICHELIN Keys 2025. Dari sekitar 7 ribu hotel di seluruh dunia dalam The MICHELIN Guide, sebanyak 2.457 hotel menerima penghargaan, termasuk 33 hotel Indonesia. Prestasi ini semakin diperkuat dengan keberhasilan dua hotel Indonesia yang masuk dalam daftar The World’s 50 Best Hotels.
Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menyampaikan Laporan Kinerja Bulanan di Jakarta, Kamis (13/11/2025). (ANTARA/HO-Kementerian Pariwisata)“Pencapaian ini menandai babak baru peningkatan kualitas industri perhotelan Indonesia, sejalan dengan program Pariwisata Naik Kelas, serta mempertegas posisi Indonesia sebagai destinasi berkelas dunia,” katanya.
Kementerian Pariwisata juga menggelar program Wonderful Indonesia Gourmet, sebuah program dengan rangkaian kegiatan untuk mempromosikan gastronomi Indonesia ke dunia. Salah satunya adalah media gastro-tour di Jakarta dan Bali (25 September–1 Oktober 2025) yang melibatkan 15 jurnalis dan KOL (Key Opinion Leader) internasional.
Hingga 4 November 2025, sebanyak 89 kegiatan Karisma Event Nusantara (KEN) telah dilaksanakan. Dari jumlah tersebut, 81 acara telah selesai dikaji dampaknya, dengan hasil yang mencatatkan 10,66 juta pengunjung, transaksi ekonomi senilai Rp815,39 miliar, melibatkan 14,42 ribu UMKM dan 96,77 ribu pekerja seni, serta membuka lapangan kerja bagi lebih dari 99,48 ribu tenaga kerja.
“Masih tersisa 12 event hingga akhir tahun. Kami berharap seluruh rangkaian KEN 2025 menjadi motor aktivasi pariwisata yang memberi dampak ekonomi signifikan,” ujarnya.
Program penting lainnya adalah Southeast Asia Business Events Forum (SEABEF) bertema “Strengthening Southeast Asia Event Industry Through Sustainability Practice, Strategic Investment, and Collaborative Event”.
Bersamaan dengan SEABEF, Kementerian Pariwisata juga berpartisipasi dalam Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) yang diselenggarakan oleh Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI).
Capaian berikutnya yakni 2 desa wisata Indonesia juga menorehkan prestasi global pada ajang Best Tourism Villages (BTV) 2025 oleh UN Tourism. Desa Wisata Pemuteran (Bali) meraih predikat Best Tourism Village, sedangkan Desa Wisata Osing Kemiren (Banyuwangi) masuk dalam Upgrade Programme.
Empat desa wisata Indonesia yang telah mendapat predikat serupa mencatat peningkatan kunjungan 13,10% dan kenaikan pendapatan masyarakat 22,46 persen.
Guna mendorong kemajuan desa wisata sebagai destinasi ramah muslim, Kementerian Pariwisata berkolaborasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dalam proyek sertifikasi halal yang telah berjalan sejak Juli 2025.
Baca juga: Menpar sebut kunjungan wisman lampaui 1,39 juta pada September 2025
Baca juga: Kiat berwisata dengan aman dan menyenangkan saat musim hujan
Hingga saat ini, sebanyak 438 produk UMKM telah memperoleh sertifikasi halal. Kolaborasi ini akan diperluas ke 1.500 desa wisata di 15 provinsi untuk memperkuat daya saing dan inklusivitas destinasi wisata Indonesia.
Pada 9 Oktober 2025, Kementerian Pariwisata juga meluncurkan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025, bersamaan dengan penyelenggaraan 7th International Halal Tourism Summit.
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































