Pemerintah siapkan 481 ribu hektare lahan di Wanam untuk swasembada

1 hour ago 3

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) menyiapkan 481 ribu hektare (ha) lahan di kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) Wanam, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, untuk mempercepat swasembada pangan dan energi.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan di Jakarta, Senin, mengatakan pengembangan PSN tersebut sudah mulai berjalan, tinggal penandatanganan kontrak antara PT Agrinas Pangan Nusantara, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor pangan, dengan pelaksana program cetak sawah.

“Pemerintah terus memperkuat tata kelola kawasan swasembada pangan dengan memastikan setiap langkah yang kita jalankan dengan cara yang benar,” ujar dia usai memimpin Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Percepatan Pengembangan Kawasan Swasembada Pangan, Energi, dan Air.

Ia mengatakan memastikan pemerintah dan seluruh pelaku kepentingan terkait memprioritaskan aspek keamanan lingkungan, mulai dari penataan ruang, pengaturan Hak Guna Usaha (HGU), hingga kelengkapan administrasi lainnya agar program tersebut berjalan secara berkelanjutan.

Pemerintah tidak hanya mementingkan realisasi program, tanpa mempertimbangkan dan mengantisipasi tantangan serta permasalahan yang berpotensi terjadi di lapangan, katanya, menegaskan.

“Semua disiapkan agar kawasan ini berdiri di atas landasan prinsip pemberdayaan, kearifan, dan keberlanjutan,” kata Zulkifli Hasan yang akrab disapa Zulhas.

Ia mengatakan PSN Wanam dapat menjadi penopang kemandirian nasional melalui program swasembada pangan dan energi.

Tidak hanya menghasilkan beras sebagai komoditas pangan utama masyarakat Indonesia, menurut dia, nantinya juga akan dibangun industri etanol dan bahan bakar biodiesel 50 (B50) di kawasan tersebut.

Zulhas mengatakan bahwa etanol bisa didapatkan dari tebu dan singkong, sementara B50 merupakan campuran bahan bakar diesel dan minyak sawit.

Selain itu, ia mengatakan bahwa akan dikembangkan pula pabrik propelan, atau bahan kimia yang digunakan untuk menghasilkan tekanan gas untuk melontarkan peluru dari senjata api maupun roket.

“Jadi, ini akan membuka ruang bagi pengembangan menuju swasembada pangan energi dan air. Ini tentu pekerjaan besar, memang harus ada terus menerus koordinasi antar kementerian, antar pemerintah daerah, karena ini menyangkut kementerian lembaga dan pemerintah daerah,” ujar Zulkifli Hasan.

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |