Pemerintah dorong kemajuan teknologi melalui pengembangan SDM digital

1 month ago 13

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menegaskan komitmennya untuk mendukung kemajuan sains dan teknologi melalui pengembangan sumber daya manusia (SDM) digital.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan, program-program pengembangan SDM digital yang diselenggarakan oleh Kemkomdigi ini bertujuan untuk memastikan seluruh masyarakat dapat terlibat dalam transformasi digital.

"Kami tidak ingin ada yang tertinggal di tengah pesatnya digitalisasi," kata Meutya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Kemnaker: Persiapan SDM unggul sukseskan transformasi digital

Ia menyatakan Kemkomdigi siap memperkuat pembangunan talenta digital nasional, termasuk dengan membuka enam program studi baru di Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) ‘MMTC’ Yogyakarta dan memperluas akses pelatihan melalui program Digital Talent Scholarship (DTS).

"STMM akan meluncurkan enam prodi (program studi) baru di bidang digital, saat ini sedang dalam tahap penyusunan kurikulum," jelas Meutya.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo menambahkan bahwa investasi terhadap talenta digital adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Wamenkomdigi sebut pembangunan SDM jawab tantangan di sektor digital

“Kita butuh talenta-talenta digital yang unggul untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Pengembangan SDM digital sejalan dengan pernyataan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang menegaskan bahwa sains dan teknologi akan menjadi arah strategis utama pembangunan nasional dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045.

Hal itu disampaikan Kepala Negara saat membuka Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesa, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Kamis (7/8).

Baca juga: Inovasi pelatihan vokasi dan solusi masalah tenaga kerja Indonesia

Konvensi yang berlangsung hingga 9 Agustus 2025 ini menghimpun lebih dari 2.200 peserta dari kalangan ilmuwan, akademisi, pelaku industri, diaspora, serta perwakilan kementerian dan BUMN.

Forum ini menjadi wadah penyatuan visi antara ekosistem riset dan dunia usaha untuk menghasilkan inovasi nyata.

Konvensi ini menitikberatkan pada integrasi riset, pendidikan tinggi, dan industri dalam delapan sektor prioritas: pangan, energi, kesehatan, pertahanan, maritim, hilirisasi dan industrialisasi, digitalisasi (termasuk AI dan semikonduktor), serta material dan manufaktur maju.

Seluruh sektor tersebut dipilih berdasarkan kebutuhan strategis Indonesia menuju kemandirian teknologi dan peningkatan daya saing global.

Baca juga: Kemnaker: Pelatihan telekomunikasi tingkatkan kemampuan digital SDM

Baca juga: Future Talent Hub sinergi kampus-industri cetak talenta digital unggul

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |