Jakarta (ANTARA) - Pemerhati kepolisian sekaligus mantan Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menilai Polri serius berbenah dengan membentuk tim reformasi internal yang bernama Tim Transformasi Reformasi Polri.
“Dengan adanya tim Polri, saya menganggap mereka sangat serius untuk berbenah, apalagi semua mata mengarah pada Polri pasca demo rusuh Agustus lalu,” katanya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Poengky menerangkan, sejatinya upaya reformasi internal ini telah dilaksanakan sejak tahun 1998 melalui reformasi struktural, instrumental, dan kultural.
Reformasi kultural, kata dia, bertujuan untuk mengubah watak dan perilaku anggota Polri untuk menjadi polisi sipil yang humanis dan menghormati hak asasi manusia (HAM).
Namun, menurutnya, reformasi kultural ini masih belum tuntas dilaksanakan lantaran masih adanya personel Polri yang berperilaku tidak humanis.
Baca juga: Pengamat sebut Tim Transformasi Polri bukti inklusivitas reformasi
“Masyarakat masih melihat adanya perilaku anggota Polri yang militeristik (melakukan kekerasan berlebihan), arogan, hedonis, koruptif, dan kurang profesional dalam melaksanakan tugasnya,” ucapnya.
Maka dari itu, dia menekankan agar reformasi kultural Polri perlu dilakukan dengan serius agar semuanya berjalan dengan baik sesuai harapan rakyat.
Poengky menilai tim reformasi internal yang dibentuk akan sangat bermanfaat bagi tim reformasi Polri bentukan Presiden RI Prabowo Subianto lantaran tim internal mengetahui akar masalah di dalam institusi.
“Yang paling mengetahui reformasi Polri adalah Polri sendiri dengan didukung oleh pengawasan masyarakat sehingga hasil dari tim internal akan membantu tim Presiden,” ucapnya.
Selain itu, dia juga menekankan agar tim reformasi menggandeng Kompolnas lantaran lembaga tersebut telah dimandatkan untuk menjadi pengawas Polri sehingga memahami kebutuhan reformasi Polri sesuai harapan masyarakat.
“Saya optimistis tim Polri akan mampu mengubah Polri menjadi lebih baik. Yang penting adalah adanya dukungan masyarakat dan pemerintah dalam upaya ini,” ucapnya.
Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.