PEM Akamigas Cepu cetak SDM unggul sektor energi

2 months ago 22

Blora (ANTARA) - Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, kembali mengukuhkan komitmennya mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul di sektor energi, setelah mewisuda 287 lulusan Program Sarjana Terapan.

Kepala Badan Pengembangan SDM Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Prahoro Yulijanto Nurtjahyo di Blora, Jumat, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas pencapaian seluruh lulusan yang mengikuti prosesi wisuda ke-54 pada Kamis (17/7).

Menurut dia, hal itu bukan sekadar seremoni kelulusan, tetapi juga tonggak awal perjalanan para lulusan untuk berkarya di dunia industri energi. Tentunya lulusan PEM Akamigas memiliki kompetensi dan karakter kuat untuk menjadi agen perubahan di sektor migas, baik nasional maupun global.

Program Sarjana Terapan di PEM Akamigas di bawah Kementerian ESDM terbuka bagi masyarakat umum, dan dirancang berdasarkan kebutuhan nyata industri. Mahasiswa dibekali perpaduan antara teori di kelas dan praktik langsung di lapangan, menjadikan mereka siap pakai saat terjun ke dunia kerja.

Dari 287 lulusan tahun ini, sebanyak 87 orang atau sekitar 30 persen telah diterima bekerja di perusahaan sesuai bidang keahlian masing-masing. Bahkan, lebih dari 30 persen lulusan telah terserap industri sebelum resmi diwisuda. Tercatat pula 112 wisudawan berhasil lulus dengan predikat cumlaude.

Baca juga: Wamen P2MI dorong lulusan PEM Akamigas bersaing di luar negeri

Prosesi wisuda terhadap 287 lulusan Program Sarjana Terapan itu turut dihadiri Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, jajaran pimpinan daerah, mitra industri, serta keluarga para wisudawan.

Dalam sambutannya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menekankan bahwa tenaga kerja Indonesia memiliki daya saing tinggi, baik di industri migas nasional maupun internasional.

"Dalam tiga bulan terakhir, kami resmikan peningkatan lifting migas di Natuna, dan 99 persen tenaga kerjanya adalah anak-anak Indonesia. Di Cepu, produksi 30 ribu barel per hari oleh ExxonMobil dan Pertamina juga dikerjakan oleh tenaga kerja dalam negeri," kata Bahlil.

Meskipun demikian, dia mengingatkan tantangan sektor energi masih besar. Produksi minyak dalam negeri belum mencukupi kebutuhan nasional.

"Tahun 2024, lifting minyak nasional hanya mencapai 580 ribu barel per hari, sementara kebutuhan domestik mencapai 1,6 juta barel. Artinya, kita masih mengimpor sekitar 1 juta barel per hari. Total nilai impornya mencapai Rp500 triliun per tahun," katanya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Bahlil menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas dan kualitas SDM nasional.

Baca juga: PEM Akamigas gandeng Australia kembangkan SDM bidang energi

"Keberadaan lembaga pendidikan vokasi seperti PEM Akamigas sangat strategis. Mereka tidak hanya mencetak tenaga kerja siap pakai, tetapi juga SDM yang unggul, kompeten, dan berdaya saing tinggi," ujarnya.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |