Jakarta (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) mengimplementasikan program Pelita Warna di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Jakarta untuk mendukung proses pembinaan anak-anak binaan melalui peningkatan keterampilan, penguatan mental, dan pemberdayaan berbasis lingkungan.
Program tersebut merupakan bagian dari komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Pelindo di bidang pendidikan.
Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo Ali Sodikin dalam keterangan di Jakarta, Rabu, menjelaskan program Pelita Warna hadir untuk memberi kesempatan bagi anak binaan agar dapat berkembang dan kembali ke masyarakat dengan kesiapan yang lebih baik.
"Kami ingin mereka tak hanya menjalani masa pembinaan, tetapi juga punya keterampilan dan kepercayaan diri sebagai bekal hidup ke depan," ujarnya.
Menurut Ali, rangkaian kegiatan program mencakup pelatihan sablon digital, desain grafis, pangkas rambut atau barbershop, literasi, konten kreator serta pemasaran digital.
Selain itu, Pelindo juga membangun fasilitas pendukung seperti rumah kelola sampah (RKS), green house, dan menyediakan sesi pendampingan psikologi yang bertujuan memperkuat ketahanan mental peserta.
Dalam praktiknya, Pelita Warna mendorong partisipasi aktif anak binaan dalam berbagai pelatihan produktif yang disertai sertifikasi kompetensi. Produk-produk hasil pelatihan, seperti sablon digital dan sayuran dari green house, telah mulai diproduksi dan digunakan di lingkungan LPKA.
Baca juga: Program BUMN Pelita Warna Tahap 2 berdayakan WBP Lapas Cipinang
Sementara itu, Departemen Head Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pelindo Febrianto Zenny menyatakan program Pelita Warna merupakan implementasi pilar TJSL Pelindo yang fokus pada peningkatan kualitas SDM dan keberlanjutan lingkungan.
"Kami menyadari pembinaan yang efektif tidak cukup hanya memberikan tempat, tetapi juga dilengkapi keterampilan dan dukungan emosional. Melalui Pelita Warna, kami ingin memastikan anak-anak binaan punya harapan dan peluang setara ketika kembali ke masyarakat," katanya.
Ia menilai program Pelita Warna dapat mendukung pemenuhan tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs), terutama pada aspek pendidikan berkualitas, pekerjaan layak, kesehatan mental, dan pelestarian lingkungan.
"Pembinaan ini tidak hanya menghasilkan lulusan kompeten, tetapi juga berwawasan lingkungan dan mandiri secara ekonomi," ucapnya.
sebagai informasi, sebanyak 1.310 anak binaan di seluruh Indonesia menerima pengurangan masa pidana (PMP) dalam momentum Hari Anak Nasional (HAN) 2025 yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas).
Menteri Imipas Agus Andrianto mengatakan PMP yang diberikan bertepatan dengan peringatan HAN pada Rabu ini dapat meningkatkan motivasi dan perilaku positif, mempercepat reintegrasi sosial, mengurangi beban psikologis, memperkuat hubungan keluarga, serta membangun harapan dan masa depan yang lebih baik.
“PMP merupakan wujud nyata dari sikap negara sebagai penghargaan kepada anak binaan yang telah berbuat baik dan memperbaiki diri. Ini menjadi indikator anak binaan telah menaati peraturan dan mengikuti program pembinaan dengan baik,” ujar Agus dalam keterangan dikonfirmasi di Jakarta.
Baca juga: Hari Anak Nasional, 1.310 anak binaan terima pengurangan masa pidana
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.