Kemenag sebut pentingnya dakwah damai untuk tangkal radikalisme

2 hours ago 3

Lombok, NTB (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) menyebut pentingnya dakwah yang mengedepankan harmoni dan kedamaian untuk menangkal intoleransi dan radikalisme.

Staf Khusus Menteri Agama Bidang Kebijakan Publik, Media, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Ismail Cawidu di Lombok, NTB, Minggu, menyampaikan peringatan Hari Toleransi Internasional yang jatuh setiap 16 November menjadi pengingat untuk menguatkan persatuan melalui dakwah.

"Kementerian Agama pada seluruh lini, mulai dari kecamatan sampai ke pusat itu sudah melancarkan berbagai macam program, khususnya yang mendorong para tokoh agama, dari agama apapun, untuk mengedepankan dakwah-dakwah yang menyejukkan," katanya.

Ia menegaskan, para tokoh agama perlu bekerja sama untuk membangun toleransi dengan mengedepankan kebersamaan guna menekan konflik dengan berdakwah yang mengedepankan harmoni.

"Kebersamaan dan harmoni itu lebih diutamakan ketika membahas masalah kecil-kecil yang bisa memicu intoleransi. Saya kira ini bukan kerjaan seseorang, melainkan satu kelompok untuk bekerja sama mewujudkan kehidupan yang harmonis di Indonesia," ujar dia.

Ismail menyebutkan, saat ini, indeks kerukunan beragama di Indonesia ada di angka 76,47 di tahun 2024, naik sebesar 0,45 poin jika dibandingkan dengan tahun 2023. Kemenag menargetkan angka tersebut terus meningkat hingga 70 poin pada tahun 2026 mendatang.

Meski indeks kerukunan umat beragama menunjukkan tren positif, namun tantangan dalam menjaga kerukunan beragama masih ada, seperti beberapa kasus intoleransi dan sikap umat beragama yang belum menunjukkan sikap moderat masih terjadi di berbagai wilayah.

Sejalan dengan hal itu itu, Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Penguatan Moderasi Beragama yang mengamanatkan pembentukan Sekretariat Bersama (Sekber). Pembentukan Sekber ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi penyelenggaraan penguatan moderasi beragama di tingkat kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |